Lavanya tersenyum lebar. "Tidak ada masalah!"
"Bagus!" Sri kemudian mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Lavanya, Ia tersenyum puas melihat rencana awalnya ini telah berhasil, mesikpun sempat ada penolakan, tapi setidaknya sekarang ini sudah berjalan sesuai dengan rencana.
Lavanya bangkit dari duduknya, dan menatap tajam Sri. "Aku akan mulai tugas itu, nanti besok. Akan tetapi untuk bayarannya, aku ingin kamu kasih sekarang!"
"Hmm, aku tidak akan mau mengambil resiko sebesar itu. Kalau kamu pulang sekarang dan tidak melakukan tugas itu di hari ini juga, maka tidak akan ada bayaran," putus Sri dengan tegas. Dari sini ia paham jika Lavanya ternyata cukup licik juga, dan tidak akan berani untuk mengambil resiko sebesar itu.
Lavanya mendengkus kesal. Rencana yang dibuatnya kini sama sekali tidak berhasil, dan sekarang mau tidak mau harus melakukan apa yang sudah ada di dalam perjanjian barusan.
Meskipun benar, semua ini hanya terpaksa.