Eva diam dan bingung untuk nmenjawab pertanyaan dari Delvin barusan itu. Ia sebenarnya sudah menahan agar Lavanya tidak masuk ke dalam ruangan atasannya tersebut, tetapi perempuan itu memaksanya masuk ke dalam.
Delvin menunggu Eva untuk berbicara tentang apa yang terjadi sebelum Lavanya bisa masuk ke dalam ruangannya tersebut.
"Va, apa kamu bisa menjelaskan padaku?" tanya Delvin dengan satu alis yang terangkat naik.
Eva mengangguk pelan. Ia menatap Delvin ragu-ragu, dan senyum kikuk kini terbit pada bibirnya itu.
"Hmm, sebenarnya aku sudah mencegah Ibu Lava untuk tidak masuk ke sini, Pak. Namun, dia memaksanya." Eva menjelaskan sembari kepala yang tertunduk ke bawah.
Delvin mengangguk paham. Sebenarnya ini sudah ia duga, Lavanya bukan tipe wanita yang mudah untuk diberitahu, karena orang yang sangat egois juga.
"Baiklah, terima kasih atas penjelasannya! Sekarang kamu boleh melanjutkan pekerjaan di luar," usir Delvin pada Eva.