Cangkang merah telur mulai terbuka dan tiga tangan laba-laba itu terus meraba keluar dan terus berusaha menghancurkan telurnya.
Namun sepertinya ada yang lebih tidak sabar dari laba-laba itu.
"Hiyah!"
Crack!
Timoti menghancurkan cangkangnya dan muncullah bayi laba-laba berperut merah.
"Lucunya~!" Kagum Safira.
Laba-laba itu memiliki bentuk yang sangat aneh dari biasanya. Jika di lihat dari bentuknya hal itu tidak ada bedanya dengan hewan sejenisnya namun yang membuatku terkesima yaitu matanya yang besar dengan wajah yang lucu.
"Serius ini laba-laba Viper?" tanyaku.
Matanya hanya ada dua dan warna ekornya yang besar berwarna merah dengan bercak emas layaknya Ruby yang di tetesi emas di atasnya.
"Hacchu!"
Semua orang hanya dapat melihat kelucuan hewan itu saat bersin.
"Apa ini?" tanyaku.
Aku meraba pada baju Timoti. Sebuah benang yang memiliki warna merah yang sangat pekat hingga hampir saja warna itu tenggelam dalam warna hitam.