Aku membuat sebuah luka di daging ular itu untuk melihat apa yang ada di dalam daging lunak itu. aku tidak melihat sebuah jelaga sihir atau yang lainkan tapi hanya sebuah besi kecil berbentuk bulat layaknya pupil.
"Apa ini? Apa aku bercanda?" kesalku sembari membanting tubuhku ke daging Emtis.
"Black Pearl, apa kau pernah melihat cincin Gideon?" tanya Lavanya.
Aku melirik ke arah atas.
"Sejujurnya aku belum pernah melihatnya, tapi seseorang pernah memberitahukanku saat aku berada di dalam Imirim Kafa," jawabnya.
Dengan kesal aku berdiri dan berlari ke ujung tubuhnya.
"Eh, kenapa aku bisa keluar? Perasaan tadi ... Tidak! Tidak! Mungkin hanya perasaanku saja," batinku.
Seseorang tersungkur lemas di dekat ular Emtis sembari membawa batu kerikil ukuran sedang.
"Permisi~." Aku membalikkan tubuhnya dan ternyata dia adalah Timoti yang tidur di balik bayangan ular sembari tertidur pulas.
Wajahnya di penuhi pasir yang cukup tebal, terlebih lagi di bagian bawah matanya.