Sudah satu minggu kami berteduh di bawah rindangnya pohon hutan Legal. Tak ada suara burung, atau hewan yang berlalu lalang di area ini seakan kita terisolasi dan mendekam di rotasi jalur yang terus berputar.
Hutan Legal ini bisa di bilang hutan yang paling rumit yang pernah aku temui, jika di bandingkan dengan hutan Jervin karena hutan gunung belakang rumah kami adalah tempat para hewan berkumpul dan jaraknya tidak seluas dan serumit ini.
"Nona, bagaimana jika kita kembali ke titik awal? Aku merasa ada yang janggal dengan patung itu." Saran Timoti cukup menarik akhirnya kami memutuskan untuk memasuki jalur kiri dan mengambil cabang ke dua di dalam.
Namun hal mengejutkan terjadi, kami tidak kembali.
"Eh di mana ini?" Suasana sedikit berubah.
Walaupun letak pohon sama persis namun bentuk pohon itu berbeda dan kali ini di setiap jalur memiliki arus air kecil yang mengalir.
