"Memangnya kenapa kamu mau menjadi suami yang pengertian? Kamu suka padaku?"
Tama mengerjapkan matanya terkejut. Ia terdiam beberapa saat dan menatap wajah Azel yang seketika mengatupkan bibirnya rapat sambil melirik kedua Tuannya secara bergantian.
"Sa-saya permisi," ucap Azel, dengan suara kikuknya.
Azel pun keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Mina dan Tama yang tengah bersitegang satu sama lain.
"Kenapa kamu bertanya hal yang sudah jelas jawabannya?" tanya Tama, mendekati istri kecilnya dengan sorot mata teduh.
Mina yang tampak kesal dengan kelakuan Tama hanya bisa mendenguskan napasnya kasar dan memalingkan wajahnya tanpa mau melihat wajah sang suami.
"Tidurlah, jangan marah terus. Kamu butuh banyak istirahat, ya? Jangan terlalu banyak pikiran. Aku akan pergi jika kamu tidak senang melihatku di sini."
Tama mengatakan hal itu dengan suara lembut sambil menggenggam tangan Mina.