"Saya akan belikan baju untuk Anda nanti, tolong tunggu sebentar dan tenanglah sedikit, Tuan. Anda terlihat sangat kacau," ujar Azel, menatap penampilan Tama yang lebih kusut dari bola kertas.
Tama terdiam saat menatap wajah Azel yang sebenarnya 11, 12 dengan dirinya. Kacau dan tak enak di pandang.
"Baiklah, terima kasih. Pergilah jemput mereka."
"Baik, Tuan."
Azel pun segera bergegas turun untuk menjemput kedua orang tua Nonanya di bawah.
Namun Azel terdiam saat melihat seorang gadis tengah berlari dengan napas terengah-engah ke arahnya.
Bruk!
Wanita bergaun merah menyala itu menabrakkan dirinya ke dalam pelukan Azel dan menatapnya lekat sambil mencengkeram kedua bahu lelaki itu.
"Apa semuanya baik-baik saja?" tanyanya, benar-benar cemas.
Azel menatapnya dalam diam. Menatap penampilannya yang kacau dari ujung kaki sampai ujung rambutnya dan lagi, ia tidak memakai alas kaki hingga membuat kakinya terluka cukup parah.