"Pernikahan kalian akan tetap terlaksana sesuai jadwal. Mama tidak ingin menundanya. Oleh karena itu segera akhiri permasalahan dan kesalahpahaman kalian di sini. Malam ini juga?". Santi menatap Arga dan Arum bergantian. Kemudian Arga menatap Arum lembut yang duduk di sampingnya.
Keesokkan paginya, Arga menjemput Arum untuk membawanya ke butik langganan mamanya. Mereka sedang mencari kebaya untuk pernikahan. Untuk lain-lainnya, seperti undangan dan souvenir sudah diurus oleh mama Maya di Semarang. Mereka memilih melangsungkan pernikahan di kota Semarang, kampung halaman Arum. Arga dan Arum juga sudah berbaikan setelah pulang dari makan malam di rumah Arga semalam.
"Di sini?" tanya Arum, saat Arga memasuki tempat parkir sebuah butik.
"He'em. Ayo keluar, mama sudah menunggu di dalam". Arga membukakan pintu untuk Arum. Arum tersenyum tipis.
"Nah ini dia calon menantu mama. Sini nak Arum"
"Kenalin ini tante Devia. Tante Devia ini yang akan merancang kebaya untuk kamu"