Chereads / Janda High Quality / Chapter 9 - Bab 9

Chapter 9 - Bab 9

Di dalam mobil Lessya terus beranggapan bahwa Robby adalah Ferdi, Ferdi yang dia cintai saat dulu dan Robby hanya bisa mengingatkan dengan terus mengatakan bahwa diri nya adalah Robby bukan Ferdi.

"Sya...Jangan begini." Keluh Robby saat Lessya meraih wajah Robby dan mencium bibir nya

"Bukan nya kamu suka ciuman seperti tadi?" Tanya Lessya dengan suara yang mengambang

"Iya...saya suka, tapi saya bukan Ferdi, Sya!" Ucap Robby

"Hemmhh saya tidak yakin, kamu itu dari dulu sering banget bohong!" Ucap Lessya dan Robby akhirnya tertawa

"Kamu mabuk Sya...!"

"Saya mabuk?!" Tanya Lessya dengan mencium lagi leher Robby

"Iya...Kamu mabuk, dan sebentar lagi kita sampai, kamu harus tidur dan Istirahat agar kesadaran mu pulih!" Ucap Robby dan berhasil memarkirkan mobil nya di basement apartement nya.

Robby keluar terlebih dahulu lalu membukan pintu mobil untuk Lessya, Robby menunggu Lessya agar turun dari mobil nya, tapi setelah di tunggu beberapa detik, Lessya masih saja diam dan mengoceh dengan ocehan yang sama.

"Bikin repot!" Keluh Robby yang akhirnya kesal sendiri karna harus membopong Lessya kembali, Lessya hanya tertawa mendengar celotehnya Robby

"Diem Sya!" Perintah Robby sambil berjalan membopong Lessya dengan susah payah, Lessya terus bergelayut manja, mencuri kesempatan untuk mencium bibir Robby.

Bahkan saat mereka di dalam lift, Lessya mencium panjang bibir Robby dengan menekan tengkuk leher Robby agar mau membalas ciuman nya.

Robby yang juga laki laki normal akhirnya membalas ciuman Lessya membuat Lessya tertawa di akhir ciuman.

"Manis nya sama Fer, Sama seperti dulu, Good kisser and i like it!" Puji Lessya, Robby hanya menggelengkan kepala nya, lalu keluar dari Lift, menekan password kamar apartement, menutup pintu dengan bantuan kaki nya dan sibuk membalas ciuman panas Lessya

"Tidur lah Sya!" Ucap Robby ketika merebahkan tubuh Lessya dengan hati hati di bed nya, Robby melepaskan heels yang di pakai oleh Lessya, menyimpan nya sembarangan dan menarik bed cover agar menutup tubuh Lessya, Robby tidak ingin menjadi bajingan dengan menggunakan kesempatan seperti ini.

Tapi baru saja Robby menutup tubuh Lessya, Lessya menarik tangan Robby, membuat Robby begitu kaget.

"Baju nya basah, Fer!" Rengekan dari Lessya membuat Robby diam

"Bantu lepas, Fer!" Ucap Lessya lagi, Robby menahan saliva nya, membantu Lessya yang sedang berusaha sendiri untuk melepaskan gaun nya.

"Bra nya juga, Fer!" Pinta Lessya ketika gaun hitam itu lepas dari tubuh Lessya, Robby benar benar menelan saliva nya, tubuh Lessya begitu indah dan ini sangat menyiksa Robby.

"Saya gak bisa tidur kalo pake Bra!" Keluh Lessya, dengan berat hati dan perasaan tidak menentu, Robby melepaskan pengait bra hitam milik Lessya, gesekan tangan Robby di kulit Lessya membuat Lessya tersenyum.

"Temani saya malam ini, Fer. Hanya untuk malam ini!" Pinta Lessya dengan menarik wajah Robby, Lessya mencium bibir Robby lagi, tapi kali ini begitu lembut, membuat Robby kesal sekaligus senang dengan perbuatan kali ini.

Ciuman yang terulang lagi, Lessya yang tubuh atas nya sudah polos, begitu menggoda Robby saat ini, tangan Robby mulai membelai wajah dan leher Lessya di tengah ciuman mereka.

"Enough, Sya!" Keluh Robby, Robby yang ikut menikmati ciuman ini, mulai khawatir tidak bisa mengontrol diri nya.

"Why? Kamu takut saya hamil lagi, dan kamu tetap tidak mau bertanggung jawab?!" Tanya Lessya

"Karna saya Robby, bukan Ferdi!" Jawab Robby, dengan meraih wajah Lessya dengan kedua telapak tangan nya

"Karna kamu laki laki bajingan?!" Tanya Lessya

"Iya...saya bajingan Sya, dan saat ini kamu harus tidur!" Jawab Robby, dengan perlahan Robby menutup tubuh Lessya dengan bed cover lagi, Robby mengusap kening Lessya dengan lembut dan setelah melihat Lessya lebih tenang, Robby mulai bangun dari bed nya, Robby pergi ke kamar mandi dia membasuh kasar wajah nya dengan air.

"Gawat...gw gak kuat!" Keluh Robby

"Jangan bikin malu yah, Jhon. Loe harus sabar, ga baik bercinta dengan wanita mabuk, dosa loe berlipat lipat!" Ucap Robby dengan tawa kecil nya. Bisa bisa dia tertawa di tengah si Jhon yang begitu gelisah, padahal bisa saja Robby having sex dengan Lessya saat ini, Lessya sedang mabuk, Lessya juga begitu liar dari tadi, tapi lagi lagi Robby tidak ingin menjadi benar benar bajingan.

Robby keluar dari kamar mandi, setelah bisa tenang dan mengontrol diri nya, di ambil nya botol air mineral dari mini bar nya lalu meminumnya, di lirik nya Lessya dan sesekali bergerak.

"Kenapa gw kok ga tega yah liat Si Lessya kaya gini!" Monolog Robby, lalu dia menyimpan botol air itu sembarang.

Robby naik ke tempat tidur, lalu melepaskan kemeja nya, dia ikut masuk ke dalam bed cover dan menarik pelahan tubuh Lessya agar masuk kedalam dekapan nya.

Lessya bergerak pelan, seperti menurut, Lessya tertidur dalam pelukan Robby, tangan Lessya pun melingkar di perut Robby, Robby mengusap rambut Lessya dengan satu tangan nya, mencium kening Lessya.

"Saya mau liat kamu bahagia, Sya. Kamu tuh ga pantas seperti ini"

"Kamu cantik, kamu pintar, dan kamu layak buat saya perjuangin!" Ucap Robby sungguh sungguh.

Robby terus mengusap punggung Lessya, memberikan rasa nyaman untuk Lessya tidur di malam ini.

Sampai akhir nya Robby ikut tertidur dengan terus memeluk tubuh Lessya yang hanya menggunakan selembar tipis kain menutup bagian inti nya.