Chereads / Janda High Quality / Chapter 12 - Bab 12

Chapter 12 - Bab 12

Di dalam mobil, Lessya diam dan sibuk memeriksa handphone nya, banyak panggilan masuk yang tidak terjawab oleh nya, dan Lessya mengutuk diri nya sendiri, kenapa dia harus mabuk malam tadi.

"Ada apa, Sya?!" Tanya Robby dengan melirik Lessya, dia terus berusaha fokus pada jalanan pagi ini.

Lessya tidak menjawab nya, dia sibuk menjawab pesan yang masuk ke handphone nya dan mencoba menghubungi seseorang.

" Ada apa?!" Tanya ulang Robby, satu tangan nya mengusap pucuk kepala Lessya, Lessya membuang nafas nya kasar.

"Orang rumah cari saya." Jawab nya singkat dengan pandangan yang memperhatikan Robby yang sedang mengendarai mobil saat ini.

"Saya antar ke rumah yah, Sya. Biar saya yang temuin orang tua kamu." Ucap Robby dengan serius

"Jangan gila kamu, Kamu antar sàya ke Sudirman!" Jawab Lessya

"Tempat nya siapa?!" Tanya Robby dengan menatap wajah Lessya

"Isshhh kamu ini banyak tanya deh." Lessya sedikit kesal dan malas untuk menjawab pertanyaan Robby kali ini.

"Yah saya harus dong, Sya...Saya harus tau kamu mau kemana, mau ngapain, dan jangan lupa...kamu itu lagi bawa benih saya!" Jawab Robby dan Lessya tersenyum kecut pada Robby

"Gak akan berhasil...Saya ga akan hamil!" Lessya menertawakan ucapan Robby

"Kalo sampe kamu hamil?! Tanya Robby dengan memegang tangan Lessya lalu mengecup nya

"Saya akan menghilangkan nya!" Jawab Lessya dan Robby pun begitu kaget mendengar jawaban dari Lessya, Robby menghentikan mobil nya sembarang dan membuat mobil mobil lain di belakang nya membunyikan klakson panjang

"Jangan gila...Ngapain berenti tengah jalan sih!" Protes Lessya

"Kamu yang jangan gila, jangan sampe ada niatan buat bunuh calon anak saya!" Jawab Robby dengan memegang tangan kasar.

"Ayo jalan....!" Perintah Lessya pada Robby untuk melajukan mobil nya kembali.

Robby terlihat kesal karna ucapan Lessya, Lessya menarik nafas nya berat, untung saja jalanan pagi ini terbilang sepi, karna Jakarta di minggu pagi lebih bersahabat di banding hari lain nya.

Robby terus diam, sepanjang perjalanan yang menyebalkan setelah Robby mendengar ucapan dari Lessya tadi.

"Kok kamu tau ini rumah saya?." Tanya Lessya ketika mobil berhenti tepat di depan rumah Lessya, awal nya Lessya ingin ke Apartement nya saja, tapi karna Robby dan Lessya sama sama diam, akhir nya mobil ini dikemudikan tanpa petunjuk dari Lessya. Dan sekarang mereka menunggu satpam membuka gerbang berwarna putih

"Gampang banget cari info soal kamu, Sya." Jawab Robby datar dan lagi lagi Lessya tersenyum kecut

"Ga usah masuk, saya turun disini saja!"

"Saya bukan laki laki pengecut, saya harus mengantar kamu sampai selamat, bila perlu menemui Papa kamu!'' Jawab Robby, lalu mengemudikan mobil kembali dan akhir nya sampai di depan pintu masuk utama rumah keluarga Lessya.

Robby turun terlebih dahulu, lalu memutari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Lessya.

"Terima kasih...Ingat!, setelah ini gak ada komunikasi diantara kita!" Ucap Lessya setelah turun dari mobil, kali ini Robby membalas ucapan Lessya hanya dengan senyuman kecut.

"Saya telphone kamu satu jam lagi!" Ucap Robby setelah Lessya berjalan meninggalkan nya. Lessya menoleh ke belakang lalu tersenyum mengejek, Lessya anggap tidak mungkin Robby menghubungi nya.

Setelah melihat Lessya masuk kedalam rumah, Robby masuk kedalam mobil nya kembali, satu lembar uang berwarna merah dia berikan pada satpam yang membukakan pintu gerbang untuk nya.

Mengendarai mobil sendiri, pikiran nya Robby sedang tidak baik, hanya ada Lessya dan Lessya yang terus ada di pikirannya.

Sampai akhir nya suara handphone nya berdering, panggilan masuk dari Mamih Linda, Ibu yang sudah melahirkan nya.

" Iya...Robby pulang sekarang!" Ucap Robby ketika sudah terhubung dalam panggilan telephone

" Good Boy, Mamih tunggu, gak pake lama!" Jawab Mamih Linda dengan suara bahagia.

" Iya Mih....ini di jalan, tunggu yah Mih!" Jawab Robby dengan suara manja yang menggemaskan

" Ok...Bby." Jawab Mamih Linda dan sambungan pun terputus, Robby melajukan mobil nya menuju rumah keluarga nya, sudah hampir 1 minggu dia tidak pulang, dan pasti Mamih Linda sudah merindukan anak laki laki nya ini.

30 menit kemudian, mobil Robby sudah tiba di rumah keluarga nya, rumah besar dengan halaman yang luas, dan penuh dengan koleksi tanaman hias yang di rawat oleh Mamih Linda sendiri.

Robby masuk ke dalam rumah, mencari Mamih nya dan seperti anak kecil Robby berlari kecil saat menemukan Mamih nya sedang duduk di teras belakang.

Robby langsung memeluk nya dari belakang membuat Mamih Linda kaget dan kemudian tertawa.

" Lama Bby...." Ucap Mamih Linda, lalu menarik tangan anak nya, Robby kemudian duduk di samping Mamih nya, setelah mencium pipi Mamih dengan hidung nya.

"Macet...Mih." Jawab Robby

"Memang kamu pake mobil?. Tumben?!" Tanya Mamih Linda

"Iya Mih...Robby pake mobil, kan abis anterin cewek Mih, Masa iya Robby bawa motor." Jawab Robby jujur, Mamih Linda membulatkan mata nya, Jawaban Robby membuat nya tersenyum dan bahagia.

"Serius, Bby?"

" Serius dong Mih..." Jawab Robby dengan yakin

"Jadi kamu udah punya pacar yang kamu seriusin?" Tanya Mamih Linda, Mamih Linda menanyakan ini karna Robby hapal betul dengan kelakuan anak nya ini.

"Iya Mih...Malah Robby udah pengen nikahin dia deh secepat nya!" Jawab Robby dan tersenyum, Wajah Lessya saat ini terlukis indah di mata nya.

"Nikah...Nikah...Kuliah aja gak beres-beres, Kerja juga belum!" Potong Papih Rommy yang tiba tiba datang lalu ikut duduk di depan Robby dan Mamih Linda

Mamih Linda tertawa kecil, mendengar protes dari suami nya, tapi ucapan Robby tadi yang menginginkan Robby menikah secepatnya, membuat Mamih Linda bahagia, Mamih Linda sudah ingin segera memiliki menantu, seperti temen teman nya yang lain, juga ingin sekali memiliki cucu, seperti saudara saudara yang lain.

Mamih Linda memilih pindah dari duduk nya, Dia duduk di samping suami nya, memegang punggung tangan suami nya dengan rasa cinta.

"Gak apa Pih....Kalau mau Robby menikah secepatnya, Mamih ini sudah pengen gendong cucu, Rumah ini kosong Pih...cuma kita berdua dan para pekerja, Pasti akan banyak kebahagiaan saat ada tangis mungil dari cucu cucu kita!" Jawab Mamih Linda dengan wajah yang berseri seri, Robby pun ikut tersenyum melihat usaha Mamih nya yang sedang membujuk Papih nya itu.

"Robby itu belum kerja Istri ku, sayang. Istri nya nanti mau di kasih makan apa, Hah!" Jawab Papih Rommy dengan lembut, dia sangat sulit menolak permintaan dari istri nya, tapi permintaan nya kali ini harus dia tolak, karna benar ada nya, Robby ini belum bekerja, kuliah saja tidak juga lulus, bagaimana nanti nasib anak dan Istrinya itu