Robby duduk di antara dua wanita yang sudah pernah tidur dengan nya, membuka botol mineral water dan memberikannya untuk Kevin, seharusnya Robby gugup, karena dua wanita ini tepat berada didekatnya, tapi Robby tetap santai dan fokus, urusannya dengan Putri hanya sekedar s3x no komitmen, jadi Robby berpikir tidak akan ada masalah di antara dirinya dan Putri.
"Kamu mau pesen apa, Robb." tanya Putri, berusaha menunjukan perhatian nya untuk Robby
"Saya udah pesan," jawab Robby dan tidak lama seorang pegawainya membawa nampan berisi pesanan Robby.
"Yang ini pesanan kamu, Boy." Robby menunjukan satu plate berisi cheese burger, Kevin langsung tersenyum lalu duduk di pangkuan Robby. Lessya membulatkan matanya, apakah Kevin sebegitu haus kasih sayang nya, sampai bisa-bisa nya Kevin terlihat dekat dan nyaman dengan orang yang baru dikenalnya.
"Kevin....Pindah duduknya, Sayang!" pinta Lessya, tangannya terulur tapi Kevin sepertinya menolak.
"No Moms...Kevin mau duduk dengan Daddy saja." jawab Kevin dan Robby tersenyum ke arah Lessya, mata mereka bertemu, dan ada sorot kekesalan di wajah Lessya.
"No...Sayang. Duduk dengan Mommy, Please." bujuk Lessya lagi, Kevin akhirnya bangun dari pangkuan Robby.
"Good Boy." puji Lessya.
"Ayo cuci tangan dulu," ucap Robby,
"Beri tahu Aunty Putri, bagaimana cara cuci tangan yang baik sebelum makan." perintah Robby pada Kevin. Kevin lalu tersenyum,
"Come on, Aunty Put...ikut Kevin." ajak Kevin lalu menarik tangan Putri, Putri tertawa dan ikut berjalan bersama Kevin. Saat ini Lessya dan Robby hanya berdua saja,
"Jangan sok baik pada Kevin." ucap Lessya dengan Sinis
"Maksud kamu?" tanya Robby lalu mengaduk kopinya dengan sendok kecil.
"Kamu pacar nya Putri, Kan!" yanya Lessya dan Robby tertawa, Robby mengusap paha Lessya yang tersembunyi di bawah meja
"Kamu cemburu, Sya?" tanya Robby, Lessya memukul tangan Robby yang terus mengusap pahanya, sebenarnya ada getaran lain saat tangan itu menyentuh pahanya, walaupun paha nya Lessya terbalut celana jeans.
"Jangan mimpi kamu, mana mungkin saya cemburu. Ingat....diantara kita tidak ada hubungan apapun." jawab Lessya dengan nada kesal
Robby kembali tersenyum, lalu tangan nya meraih tangan Lessya di bawah meja,
"Lepassss." maki Lessya dengan sangat kesal
"Nanti saya lepas, kalo Kevin sudah semakin dekat." Jmjawab Robby, Robby dengan lembut menyatukan jari-jari tangan mereka, dan lagi-lagi jantung Lessya berdetak kencang.
"I Love You, Syaa..." ucap Robby, Robby menepati janji nya, dia melepaskan tangan Lessya setelah Kevin dan Putri semakin berjalan dekat ke arah mereka.
"Ayo...Makan Boy." Robby langsung meminta Kevin memakan cheese burger yang tadi di pesan mnya, Kevin mengambil plate tersebut di bantu Lessya.
"Berdoa dulu, Sayang." Lessya mengingatkan Kevin, Kevin tersenyum lalu berdoa dengan suara yang bisa di dengar oleh semua orang.
"Terima kasih untuk hari ini, Kevin bisa bertemu dan bermain bersama Daddy." Doa Kevin dan Robby langsung mengusap kepala Kevin.
"Mulai saat ini, Daddy janji bakal luangkan waktu lebih untuk Kevin. Tapi Kevin harus janji buat selalu jaga Mommy yah." ucap Robby dan Kevin mengangukkan kepalanya.
"Pasti Dadd..." jawab Kevin
"Ngaco kamu." protes Lessya dengan suara pelannya
" Panggilnya Uncle Robby, Sayang. Uncle Robby itu pacar nya Aunty Put." pinta Putri pada Kevin dan Robby langsung menatap ke arah Putri, Robby tidak suka dirinya di claim sebagai kekasih Putri, apalagi di depan Lessya saat ini, itu menjatuhkan citranya.
Putri hanya tertawa membalas tatapan Robby, Putri tidak paham dengan tatapan Robby tadi.
"Besok Kevin sekolah, setelah makanan nya habis, Kita harus pulang." ucap Lessya, mengusap sudut bibir Kevin.
"Besok kamu sekolah,Boy?!" tanya Robby, Kevin langsung menatap wajah Robby.
"Yes, Iam. Besok Mommy anter Kevin sekolah, Daddy juga harus anterin Kevin sekolah." jawab Kevin, Lessya langsung menjawab ocehannya Kevin
"Sayang...Om Robby ini bukan Daddy nya Kevin. Besok Om Ivan yang akan ke sekolah Kevin dengan Mommy." jawab Lessya, Kevin langsung mendorongkan punggung nya ķe sandaran kursi dengan kesal, untung saja Robby dengan cepat menahan nya, bila telat sedikit saja, Kevin pasti jatuh saat ini.
Robby langung menggendong Kevin dengan berdiri, di tatap nya wajah Lessya dengan kesal. Lessya dan Putri pun ikut berdiri, bahkan Lessya berusaha untuk meraih tubuh Kevin.
"Ini Daddy nya Kevin." ucap Kevin pada Lessya, Kevin menyembunyikan wajahnya di antara leher Robby.
"Bukan Sayang." ucap Lessya dengan lembut memberikan penjelasan pada Kevin, tapi sayang Kevin tetap menyangkalnya.
"No...Mommy bohong." icap Kevin, ucap Kevin dengan matanya berkaca-kaca.
"No...sayang. Mommy ga bohong. Om Robby bukan Daddy nya Kevin." ucap Lessya lagi.
"Kamu..." ucap Robby dengan suara tegas.
"Stop berdebat dengan anak kecil, Apalagi Kevin anak mu, Salah....Dia nyaman bersama saya?." Robby sudah gemas pada Lessya saat terus memaksakan kehendaknya pada Kevin
"Kevin mau di gendong Aunty Put?" tanya Putri yang berdiri di dekat Robby
" No Aunty...Biar Daddy yang gendong Kevin," jawab Kevin dengan suara bergetar menahan tangisnya.
Lessya mengambil handphone dari tas nya, lalu menghubungi Ivan, Assistant pribadinya.
"Kamu dimana Van?"
" Bagus...Tolong naik ke lantai 2, Kevin sedang merajuk dan saya sedang kesal saat ini." ucap Lessya di sambungan telephonenya.
"Ayo Kevin..." ajak Lessya, Lessya terus berusaha membujuk Kevin
" Ayo sayang..." bujuk Lessya lagi. Kevin terus menolak dan Robby terus menggendongnya, bukan maksud hati ingin menguasai Kevin saat ini, tapi Kevin lah yang terus memeluk Robby dengan erat.
15 menit kemudian Ivan datang dan langsung menghampiri Lessya.
"Ada apa?" Tmtanya Ivan pada Lessya
"Kita bawa Kevin pulang, Van. Kevin merajuk dan menganggap dia itu Daddy nya." jawab Lessya tanpa ingin menyebut nama Robby.
"Dia siapa?" tanya Ivan pada Lessya
"Dia Robby Kak Ivan." jawab Putri
"Pacarnya Putri." jawab Lessya dan Robby menggelengkan kepalanya.
Ivan mengusap punggung Kevin.
"Ini Om Ivan. Ayo kita pulang. Papa tunggu Kevin di rumah." ucap Ivan, Kevin mengangkat wajahnya, Kevin sudah kenal akrab sekali dengan Ivan.
"Papa tunggu Kevin?" tanya Kevin polos
"Iya..." jawab Ivan
"Daddy boleh ikut, Om?" tanya Kevin lagi, dan Ivan tersenyum, lalu mulai menggendong Kevin.
"Om Robby ada keperluan dengan Aunty Putri setelah ini, Mungkin lain waktu." jawab Ivan, Kevin saat ini sudah di gendong Ivan, dan Lessya merasa tenang.
"Ayo Van." ajak Lessya, Lessya tidak ingin kesempatan membawa Kevin pulang dan lepas dari Robby terbuang begitu saja.
"Kiss bye ke Om Robby." pinta Ivan, Ivan tidak ingin membuat Kevin bersedih karna harus berpisah dengan Robby. Kevin tersenyum dan melambaikan tangan mnya.
"Kevin pulang dulu, Dad." pamit Kevin
"Iya, Boy....Hati-hati di jalan." jawab Robby dengan tersenyum