Chereads / Janda High Quality / Chapter 15 - Bab 15

Chapter 15 - Bab 15

Lessya menggandeng tangan kecil Kevin, masuk ke sebuah Mall besar di pusat kota. Putri ikut berjalan di samping Kevin, sesekali Putri mengusap kepala atau rambut - rambut nya Kevin, hal kecil ini membuat Kevin tertawa.

"Ayo Moms..." Kevin berteriak dan melepas tangan Lessya, Kevin berlari begitu sudah melihat tempat bermain faovorite nya, Kevin berlari begitu saja, tanpa melihat dan memperhatikan orang - orang yang sedang berlalu lalang di dalam mall ini.

"Kevinnnnnn" teriak balik dari Lessya dan Putri, Lessya dan Putri hendak mengejar Kevin, tapi mereka kesulitan untuk mengejar Kevin, karna saat ini 2 wanita ini menggunakan heels.

"Maafff" ucap Kevin, saat dia menubruk seorang pria dan menumpahkan minuman yang sedang di pegangnya. Pria itu hanya tersenyum dan mengusap kepala Kevin.

"Kamu mau kemana, Boy?" tanyanya pria itu, pria itu sekilas memperhatikan kenapa anak kecil ini bisa berlari sendiri tanpa pengawasan orang tua nya.

"Kevin mau ke Hubbi, Daddy. Moms jalannya seperti siput, Kevin tidak sabar." Jawab Kevin polos, Kevin menunjuk satu arena bermain yang berada di depannya dan pria itu tertawa karna di panggil Daddy oleh anak kecil yang baru saja ditemuinya.

"Ayo....Daadddd" Kevin menggoyangkan tangan kekar yang sedang memegang tangannya saat ini.

"Kita tunggu Mommy mu dulu, Boy." pinta Robby, Robby tidak ingin pergi sebelum Orang tua dari anak ini datang. Lalu Kevin menoleh kebelakang, melihat ke arah suara wanita yang memanggil namanya.

"Itu Mommy dan aunty Putri." ucap Kevin menunjuk dua wanita yang berjalan cepat kearahnya, Pria tampan itu menelan saliva nya.

"Keviiinnn" Lessya langsung menarik lembut tangan Kevin, berjongkok di depannya.

"Gak boleh begitu sayang. Mommy gak bisa kejar Kevin. Tadi itu bahaya." ucap Lessya lalu berdiri kembali setelah puas memeriksa Kevin nya baik-baik saja.

Sementara Putri sudah memegang lengan Robby, "Untung ada kamu, Robb." ucap Putri dengan mengusap lengan Robby, Lessya menatap sinis pada Robby, dan Robby berusaha melepaskan tangan Putri di lengannya.

"Come on, Boy. Kita mau ke Hobbi kan!" ajak Robby pada Kevin, Kevin langsung meraih tangan Robby.

"Ok...Daddy. Lets go." teriak bahagia dari Kevin, Putri ikut tertawa, sementara itu Lessya malah terlihat kesal. Bagaimana Lessya tidak kesal, Kevin memanggil Robby dengan sebutan Daddy, sebutan yang sangat tidak pantas untuk seorang pria bernama Robby.

"Itu Robby yang Kak Lessya tanya waktu di kamar." ucap Putri

"Jadi itu Robby pacar kamu?" tanya Lessya ingin memperjelas

"Iya...Ganteng kan Kak, Dan Robby bisa langsung akrab dengan Kevin." jawab Putri, dia berjalan mengikuti Arah Kevin dan Robby yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Robby terus memegang tangan Kevin, Ada rasa bahagia di dalam hatinya, tangan ini adalah tangan kecil dari wanita yang tadi pagi telah bercinta dengannya, dan besar kemungkinan tangan kecil ini akan menjadi Kakak dari calon anaknya nanti.

Para pegawai Hubbi menyambut Robby, tanpa antrian dan membayar tiket masuk, Robby terus menggandeng tangan Kevin, bahkan Kevin berlari kecil dan Robby pun mengikutinya.

" Ada 2 wanita yang yang ikut bersama saya. Biarkan mereka masuk dan layani semua kebutuhannya." pesan Robby pada seorang staff yang mengekor di belakang Robby.

"Baik Pak." jawab staff itu, staff itu pun secara otomatis berhenti mengikuti Robby, lalu mulai menyambut Lessya dan Putri.

"Selamat siang, Selamat datang di hubbi, Silahkan masuk bu." ucap staff itu dengan sopan

"Siang juga, Ini member card saya." Lessya menjawab, lalu memberikan member card nya, Lessya sudah menjadi member dari arena bermain ini sejak 3 bulan lalu.

"Tidak perlu, Bu. Silahkan langsung masuk saja." jawab staff itu lalu mempersilahkan Lessya dan Putri masuk. Lessya mengkerucutkan bibir nya, sementara Putri merasa bangga saat ini.

"Memang dia preman disini?" tanya Lessya menunjuk ke arah Robby yang sudah menaiki anak-anak tangga dan siap untuk berseluncur bersama Kevin

Staff itu tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Staff itu mengajak Lessya dan Putri untuk duduk di satu table yang tersedia, tempat VVIP untuk para orang tua menunggu anak-anak mereka bermain disini.

"Kamu belum menjawab pertanyaan saya!" ucap Lessya setelah mereka duduk, satu buku menu sedang Lessya pegang saat ini.

"Pak Robby pemilik Hubbi, Bu." jawab staff itu, Putri membulatkan matanya, hampir tidak percaya dengan jawaban staff tersebut, Putri yang sudah hampir 1 tahun mengenal Robby dengan baik, hanya mengetahui, Robby itu hanya seorang mahasiswa play boy dengan motor maticnya saja, Ternyata Robby menutupi apa yang di milikinya selama ini, rasa tertarik Putri semakin besar saat ini, Putri akan semakin gencar mendekati Robby dan berjanji dalam hati akan memiliki Robby seutuhnya, bukan hanya tubuh nya Robby, tapi cinta dan keseriusannya dalam hubungan mereka berdua.

Berbeda dengan Lessya yang tidak begitu tertarik dengan jawaban yang baru di dengarnya. Usaha yang Robby miliki saat ini, belum ada apa-apa nya bila dibandingkan dengan bisnisnya Lessya.

"Ibu mau pesan apa?" staff itu bertanya pada Lessya dan Putri

"Saya ice chocolatte, Kak Lessya apa?" jawab Putri

"Saya hot capucinno, 1 botol mineral water" jawab Lessya, Lessya perlu menyiapkan air putih untuk Kevin, karna bermain di arena bermain ini, menguras energi dan adrenalin.

"Baik, Bu. Mohon di tunggu sebentar." staff itu lalu pamit dan menghapalkan pesanan dari 2 wanita yang datang bersama bossnya.

Lessya memperhatikan setiap gerakan Kevin, biasanya Lessya lah yang ikut menemani Kevin bermain, berseluncur, melompat - lompat di thrampoline dan saat ini Lessya tersenyum saat melihat dari jauh wajah Kevin yang tersenyum dan tertawa kecil bersama Robby.

"Kevin bahagia banget yah, Kak." Putri berucap ketika ikut memperhatikan Kevin

"Kevin senang main disini, disini itu relatif aman dan tidak terlalu ramai." jawab Lessya, dan pesanan mereka pun datang, bahkan diantar oleh staff yang sama.

" Ibu ada pesanan yang lain, Mungkin waffle atau pancake?" tanya staff itu setelah meletakan pesanan Lessya di meja

"Nanti aja, Mas. Anak saya belum mau sesuatu." jawab Lessya

"Baik, Bu. Saya berada tak jauh dari ibu, Apabila ada yang ibu butuhkan, silahkan panggil saya." jawab staff itu sebelum pamit meninggalkan Lessya dan Putri.

30 menit berlalu, Kevin dan Robby berjalan ke arah table Lessya, Kevin terus memegang tangan Robby, sepertinya Kevin nyaman bersama Robby.

"Haussss Moms...." ucap Kevin dan Lessya tertawa kecil, Lessya mencium pipi Kevin dan mengusap keringat di dahi anaknya.