"Kenapa Kakak tidak rutin saja buat periksa kandungan? Agar Ibu dan anak sehat selalu."
"Bukannya tidak mau, tapi itu karena...."
Saka melihat dari tempatnya duduk dan fokus mencuri dengar percakapan Citra dengan wanita di sampingnya.
"Kasihan sekali kamu, mbak. Masak hamil tua tidak ada yang menemani? Itu beneran suami sah atau situ jadi simpanan orang?" Celetuk Reina keras hingga membuat beberapa orang yang ada di sana seketika memperhatikan Citra.
Saka pun menoleh tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sang kekasih. Saka sangat tahu bagaimana perangai Reina yang lebih berani blak-blakkan dan berkata menyakiti hati orang lain tanpa merasa bersalah.
Apa lagi dengan Citra yang memang begitu Reina benci sejak dulu. "Sayang, jangan begitu. Ini di tempat umum, tidak pantas kamu bicara demikian."
Reina melotot tidak suka mendengar pembelaan dari Saka. "Kamu membelanya?" Tanya Reina dengan sorot mata penuh kebencian.