"Biarkan saja, dia bisa pulang sendiri," ujar Saka tidak peduli.
"Terserah Kakak." Saka langsung menginjak pedal gas setelah mobil kembali menyala.
Perjalanan diiringi oleh keheningan dalam mobil, bahkan suara musik yang kebanyakan orang selalu digunakan untuk mengisi kebungkaman mobil pun tak dipakai oleh Saka.
Sesampainya di mall tempat Sofi dan Citra berjanjian, Saka ikut turun dan menggandeng tangan Citra sepanjang jalan menuju tempat tujuan. Jangan ditanya seperti apa Citra sekarang, antara senang, takut dan merasa di sayangi membaur menjadi satu dalam hatinya.
Ponsel Citra berbunyi, dua anak manusia beda jenis itu pun bersamaan memusatkan pandangan ke tas slempang yang dibawa oleh Citra. "Maaf, boleh aku angkat telefon dulu?" Ijin Citra pada si suami.
"Angkatlah," ujar Saka setelah mengangguk.
Terpaksa Citra melepaskan genggaman jemari Saka, dia segera mencari benda pipih tersebut dan menggeser tombol hijau. "Hallo, Assalamualaikum, Sof."
