Aaron mengaduk minumannya. Ia lalu asyik meneguk tanpa peka soal Savita yang masih bertanya-tanya.
Begitu minuman itu sudah meluncur beberapa teguk di tenggorokannya, Aaron baru perhatian lagi pada Savita. Ia memandangnya heran.
"Hei, kenapa tidak diminum? Tidak suka, ya?"
"Bukan, bukan begitu. Aku cuma bertanya-tanya. Kapan kamu memesannya? Jangan katakan ini kejutan!"
Aaron nyaris tertawa. Ia meletakkan gelas yang masih ada di genggamannya.
"Jadi mau tahu?"
"Aha. Ya."
"Ya. Itu kejutan. Anggap saja begitu, karena diam-diam aku memesannya begitu dapat info bahwa kamu sedang menghabiskan waktu di kolam renang."
"Oh begitu. Dasar!"
Savita mencubit lengan Aaron. Untung saja itu tidak terasa sakit. Aaron hanya berpura-pura merintih.
"Ya sudah. Minum! Kasihan minumannya."
Savita dengan gaya malu-malunya mengambil gelas. Ia lalu minum. Aaron yang memperhatikan ini hanya bisa membuat Savita semakin tersipu dan salah tingkah.
"Apa, Aaron? Jangan menatapku seperti itu!"