"Tapi aku melakukannya tidak sampai ...."
"Hmm, ya, aku tahu, tapi apa salahnya? Semua mungkin terjadi, bukan?"
Liam menyeka dahinya yang tidak berkeringat. Ini tanda bahwa ia bingung dalam bersikap terhadap Alice.
"Ya sudahlah. Terserah kamu saja."
"Yeay!"
Alice senang bukan main. Ia jadi semakin semangat untuk menghabiskan makanannya.
Selesai dengan spaghetti, Alice membuka kotak pizza. Ia membiarkan Liam memilih bagiannya lebih dulu.
Sempat terjadi saling suap pizza di antara Liam juga Alice. Mereka terlihat sangat menikmatinya.
"Bagaimana kalau aku hamil, Liam?"
Liam tercekat.
"Ya ... bagus."
"Bagus? Itu saja reaksimu?"
"Lalu harus apa? Senang sampai lompat-lompat seperti anak kecil?"
Alice tertawa.
"Ya tidak begitu juga."
"Sudah, jangan banyak berspekulasi dulu! Lihat saja hasilnya besok! Eh, tunggu! Bukannya kamu bisa cek sendiri dengan test pack?"
Alice terus mengunyah.