VIAN: Dia Bernama Marisa
"Who are you?"
Aku terdiam. Mematung seperti orang bodoh. Memperhatikan nona muda ini yang menatapku penuh kebencian. Kedua bola matanya pun melotot lebar dan seolah ia siap untuk menerkamku.
Sekajap aku pun masih berpikir bagaimana aku harus menjelaskan padanya. Juga berpikir bagaimana aku harus menjawab pertanyaannya. Sebab, jelas ku ingat semua yang bik Sana katakan padaku. Untuk berhati-hati jika hendak bicara pada wanita ini.
Namun nampaknya, diam ku hanya membuat dia semakin marah.
"I TOLD YOU, WHO ARE YOU?" Katanya mengulang pertanyaan dengan kerasnya.
Dengan ia mengepalkan kedua tangannya. Makin melebar dua biji mata nona muda ini.
"Oh! Nona!" Panggil bik Sana entah dari mana.
Saat itu lah bik Sana muncul. Meraih tubuh Risa dan menenangkan gadis tempramental ini. Juga menjawab pertanyaannya terhadap ku.