Qiin yang baru saja sampai dan terkenal dengan watak kerasnya yang sama seperti Rea itu, sama sekali tak mau pergi dari sana.
Dia pun datang ke arah Rea yang kala itu masih menangis merintih sambil memeluk tubuh ibunya di pelukannya.
"Lascrea. Apakah kau tak sadar apa yang aku katakan tadi? Aku akan membantumu. Aku adalah peri yang sudah megikat kontrak denganmu. Apakah kau sama sekali tak mau menggunakan aku untuk apa yang kau inginkan itu?"
"Aku? Apa yang aku inginkan? Aku bahkan sama sekali tak tahu apa yang aku inginkan saat ini? Apakah aku pantas meminta apa yang aku inginkan saat satu-satunya orang yang aku sayangi meninggal dunia? Apakah aku masih pantas bahagia? Katakan padaku! Apakah aku memang masih pantas bahagia?"
Rea menatap Qiin dengan tatapan kesalnya, dia benar-benar tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan saat itu. Saat semua yang dia sayangi dan cintai perlahan pergi meninggalkan dia.
