Di bangku juri, Sutradara Ye sedikit mengernyit dan matanya berbinar.
Sekarang ini industri kosmetik sudah sangat bekembang, sehingga semua wanita mulai berburu kosmetik untuk membuat mereka tampak lebih cantik
Namun, setelah seharian melihat wajah para kontestan dengan riasan yang tebal. Akhirnya sekarang Sutradara Ye bisa melihat wajah yang murni alami. Wajah oval dan halus, memiliki senyum yang cerah, dan sepasang mata besar yang bersinar seperti bintang terang di langit malam. Meskipun senyum dan posenya terlihat aneh, tapi memandangnya terasa sangat menyenangkan. Dia sempat mendengar cerita dari koridor sebelumnya. Bahwa, gadis itu memiliki karakter yang baik dan sangat lucu. Penampilannya saat ini yang alami dan apa adanya malah membuatnya terlihat sedikit lebih menarik.
Kemudian Sutradara Ye melihat data informasi di layar, An Ziqi. Dia lalu memberi tanda centang, tapi tak melewatkan untuk mengkritiknya tanpa ampun.
"Kapan terakhir kali kamu selfie? Aneh sekali." An Ziqi terdiam sambil menelan ludah.
Terkenal sebagai orang dengan lidah yang beracun, membuatnya mampu mengucapkan kalimat seperti itu dengan begitu santai.
Beberapa juri yang melihat kejadian ini tidak bisa membantu apapun. Mereka hanya bisa melirik ke arah An Ziqi saja.
Komentar Sutradara Ye benar-benar sudah keterlaluan, dan dia sama sekali tidak merasa bersalah.
Ketika seorang juri yang berada di tengah tiba-tiba mengucapkan selamat atas keberhasilan An Ziqi yang lolos babak pertama. Membuat An Ziqi kemudian menghelas nafas lega.
Seseorang mengatakan bahwa audisi ini bukanlah akhir, dan kontrak yang dijalani akan berlangsung selama sepuluh tahun ke depan.
Mereka yang awalnya meremehkan An Ziqi, mulai merasa cemburu dan kesal. 'Yang benar saja? Apa yang dilihat oleh para juri?'
Setelah juri menjelaskan waktu pelatihan, An Ziqi kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu dia keluar dari dalam studio
Pada saat An Ziqi berjalan keluar dari pintu stasiun TV, teleponnya berdering. Lalu mengeluarkan teleponnya, dan melihat nama Yinning tertera dilayar. Sebelum dia sempat menerima panggilan itu, tak sengaja dia menabrak seorang pria. An Ziqi baru saja mau meminta maaf. Lalu mendengar, "An Ziqi, berani sekali kamu denganku, Cari mati?" Ternyata Lin Kelang dan Xia Xiaotong yang sedang menuju kearahnya.
Sebelumnya mereka berpikir An Ziqi adalah tukang kebersihan disini. Tpi tanpa diduga, ternyata dia datang kesini untuk ikut kontes kecantikan.
Padahal, dia telah meminta ayahnya untuk melakukan banyak upaya menjalin hubungan baik agar bisa meloloskannya. Tapi si miskin An Ziqi ini, malah bisa lolos audisi dengan begitu mudah.
"Lin Kelan, menyingkirlah, sekarang aku sibuk. Aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu di sini." ucap An Ziqi sambil mengerutkan keningnya. Lin Kelan padahal lebih dulu menyelesaikan audisinya, tapi dia masih berada disini.
"Hey, apa kau akan melarikan diri sebelum menyelesaikan masalah ini? Jika hari ini aku tidak bisa membuatmu berlutut dan meminta maaf padaku, maka jangan panggil aku Lin Kelan." ucap Lin Kelan marah.
Jika saja bukan karena An Ziqi, dia tidak akan meninggalkan kesan buruk pada Sutradara Ye hari ini. Apalagi mempermalukan dirinya sendiri di depan begitu banyak orang. Kemudian mengangkat kakinya dan bersiap menendang keras ke arah An Ziqi.
An Ziqi mengangkat sebelah alisnya lalu berbalik melihat ke belakang. Dengan tetap diam ditempat.
Lin Kelan puas melihat An Ziqi yang tidak berani menghindar. Lagipula sekarang sudah terlambat baginya untuk menghindar.
Sebelum Lin Kelan berhasil menendangnya, tiba-tiba tubuhnya ditarik dengan kuat oleh seseorang dan akhirnya terlempar ke samping. Lin Kelan kemudian menjerit dan jatuh ke tanah. Dia mendongak, dan melihat seorang pria berpakaian hitam berdiri tepat di depannya dengan aura dingin.
Menghiraukan Lin Kelan, pria itu dengan sopan berkata kepada An Ziqi, "Nona An Ziqi, Tuan Muda sedang menunggu anda di seberang."
An Ziqi mengangguk, tanpa melihat kondisi Lin Kelan yang masih tanah. Dia berbalik dan bergegas berjalan menuju mobil hitam di seberang jalan.
"An Ziqi, dasar wanita jalang, berhenti." teriak Lin Kelan dengan marah saat dia melihat An Ziqi pergi. Tak lama dia berucap seperti itu, tiba-tiba dua tamparan keras terdengar. Lin Kelan sungguh merasakan sakit yang luar biasa, sambil menutupinya wajahnya. Pertama, dia dilempar ke tanah, kemudian wajahnya ditampar dengan begitu keras. Kapan dia pernah mendapatkan penghinaan seperti itu?
Dia tidak sabar untuk segera membalas An Ziqi. Tetapi ketika dia melihat pria itu masih berada di depannya, Lin Kelan hanya bisa menatap An Ziqi dengan tak berdaya.
Pria tadi kemudian mengulurkan tangan dan menekan earphone yang tergantung di telinganya. sepertinya ada panggilan datang seberang sana.
Pria itu menjawab dengan hormat, kemudian menatap Lin Kelan sekali lagi dan berkata dengan dingin.
"Tuan muda memintaku untuk memberitahu. Jika lain kali kamu mengucapkan kata-kata tadi pada An Ziqi, maka dipastikan kamu tidak akan bisa berbicara lagi."