Sorot matanya yang yang dingin hingga mampu membuat tubuh Lin Kelan bergetar. Setelah selesai berbicara, pria itu kemudian berbalik dan berjalan ke seberang jalan.
Di sisi lain, Xiao Xiaotong yang tertegun akhirnya sadar dan buru-buru berlari untuk membantu Lin Kelan. Tapi Lin Kelan malah mendorongnya, "Pergi" Sambil menutupi wajahnya dan bangun dari tanah.
Melihat mobil tadi telah pergi, Lin Kelan kemudian mengeluarkan telepon dan menghubungi sebuah nomor dan berkata dengan marah, "Aku ingin kamu mencarikan identitas pemilik mobil untukku, nomor mobilnya S6666." Dia tidak percaya bahwa An Ziqi memiliki pendukung besar.
Di dalam mobil, An Ziqi memandang Xiao Yinning dan berkata dengan serius. "Anakku sayang, Xiao Yinning, Ibu beritahu ya. Bahwa memukul orang di seperti tadi itu tidak baik."
Namun setelah itu, percakapan berubah dan dia berbicara sambil tersenyum. "Sebenarnya mudah saja untuk balas dendam pada orang-orang seperti itu, caranya begini. Seperti sebuah adegan drama TV, ajak bertemu targetmu, lalu bawa dia dengan paksa ke tempat dimana tidak ada orang yang bisa menemukannya. Dan lakukanlah."
"Dalam kamus keluarga Xiao, tidak ada drama!" Xiao Yinning memandangnya dengan heran. Ibunya pasti terlalu sering melihat drama tak bermutu.
Tapi, di lubuk hati Xiao Yinning dia merasa lega. Dia takut jika An Ziqi akan menggertaknya seperti orang tua lain untuk mendisiplinkan anaknya, sehingga dia akan pusing. Selesai berbicara, dia mengangkat wajah kecilnya dan berkata dengan bangga, "Jangan khawatir tidak ada yang bisa menghinamu lagi."
Penampilan kecilnya yang sangat lucu, membuat An Ziqi tertawa lalu membawanya ke dalam pelukannya. "Iya, anakku Yinning sayang! Setelah ini, ibu akan mempercayakan semuanya kepadamu."
Dia bukannya orang yang keras kepala. Dia hanya harus kuat menghadapi hinaan.
An Ziqi juga tidak berpikir bahwa perbuatan Xiao Yinning itu salah, dengan membiarkan beberapa anak buahnya menghajar Lin Kelan. Karena seseorang memang harus memberikan Lin Kelan pelajaran yang tepat. Meskipun itu tadi termasuk tindakan kekerasan, tapi apa salahnya?
Ujung telinga Xiao Yinning terlihat memerah, dia terlihat sepertinya menyembunyikan rasa malunya di bawah lengan An Ziqi dan setelahnya tidak bergerak lagi.
An Ziqi tertawa, dia selalu menemukan bahwa meskipun bocah ini selalu menunjukkan kedewasaan yang melebihi usianya. Tapi selama dia menunjukkan sifat manjanya, maka ujung telinganya akan berubah menjadi merah, dan itu sangat lucu. An Ziqi tidak bisa menahan tawanya lagi, Dia sengaja mencubit wajah kecil Xiao Yinning dan menciumnya dengan kuat. Xiao Yinning lau menyeka air liur dari wajahnya dan mengabaikannya.
Memikirkan kulkas yang kosong di rumah, sebelum pulang An Ziqi mengajak Xiao Yinning berbelanja ke Supermarket.
Berjalan ke Supermarket, An Ziqi mendorong kereta belanja dengan satu tangannya dan tangan yang lain menggandeng Xiao Yinning.
"Ibu aku mau naik mobil-mobilan… " Ucap seorang anak di sebelah mereka, anak itu terlihat seperti berusia empat atau lima tahun yang saat ini memegang kaki ibunya.
"Ok." jawab sang ibu tersenyum kemudian menempatkan anak itu ke dalam kereta belanjanya.
Xiao Yinning yang melihat hal itu, sedikit melengkungkan bibirnya.
An Ziqi mengedipkan mata, dan berfikir jika begitulah seharusnya seorang anak diperlakukan. Tidak dapat menahan diri, An Ziqi tersenyum dan langsung menempatkan Xiao Yinning ke keranjang belanjanya juga.
"Sini sini sini, kita juga naik mobil-mobilan." Wajah Xiao Yinning berubah seperti apel merah.
Ibunya membuatnya malu.
'Dia sudah berusia lima tahun, oke?'
Jika Xiao Chen tahu bahwa dia masih didorong di keranjang belanja, mereka pasti akan menertawakannya. Rasanya susah untuk melawan, tapi dipaksa kembali oleh An Ziqi. Lalu berkata sambil tersenyum, "Ayo pergi."
Keranjang belanja itu siap untuk melaju, dengan memegang erat keranjang belanja dan meluncur dengan cepat seperti mobil.
Di supermarket, An Ziqi berlari bersama Xiao Yinning, dengan meninggalkan tawa di sepanjang jalan. Mata besar Xiao Yining terlihat cerah. Dia tidak pernah memiliki pengalaman seperti ini. Wajah merahnya akhirnya menunjukkan sedikit hal yang baru dan kegembiraan sesuai usianya. Kedua bodyguard berlari di belakang mereka dengan cepat. Melihat senyum bahagia di wajah Xiao Yinning, membuat mereka tercengang., Pasalnya wajah yang selalu dingin itu akhirnya menjadi lembut. Mereka akhirnya mengerti mengapa Tuan Muda menginginkan wanita ini menjadi ibunya.
Kembali ke rumah, An Ziqi kemudian memasak makan malam besar khusus untuk Xiao Yinning seorang. Setelah makan malam, mereka melanjutkan menonton TV sebentar.
Dan saat jam tidur tiba, An Ziqi berdehem dan berkata kepada Xiao Yinning, "Aku ingin tidur di kamar lain."