Ucapan ibu Xiao Moli tidak bisa diganggu gugat. Sebab, tidak perlu diragukan lagi bahwa dia memiliki tekad serta keberanian. Dia tidak akan mengganggu kehidupan putranya hanya karena dia suka atau tidak suka dengan siapapun kekasih anaknya itu..
"Bagaimana hubunganmu dengan kekasihmu itu?" Tanya Yun Yi penasaran. Entah kenapa, dia selalu merasa bahwa Xiao Moli tidaklah mencintai kekasihnya saat ini.
Xiao Moli kemudian meminum beberapa gelas anggur, dia diam tidak berbicara apa pun.
Setiap kali Yun Yi membahas topik ini, Xiao Moli selalu menghindarinya. Hingga membuat Yun Yin menyerah. Chen Jun yang melihat hal itu pun, kemudian mengalihkan topik pembicaraan sambil tersenyum dengan wajah yang tidak enak dipandang.
"Ayo, cepat ceritakan, rencana apa yang dilakukan oleh Yinning, sampai wanita itu berhasil mendarat di tempat tidurmu?"
Kecerdasan Yinning sungguh diatas rata-rata, hingga membuatnya melebihi anak-anak seumurannya.
Mereka berpikir, jika Yinning tidak menyukai kekasih Xiao Moli, itu berarti dia mencari wanita lain untuk dibawanya ke tempat tidur Xiao Moli. Sayangnya, mereka tidak tahu siapa wanita itu.
Dewi? tiba-tiba penampilan berantakan dari An Ziqi tadi pagi muncul dalam pikiran Xiao Moli saat ini.
Tatapan matanya terlihat seperti orang mesum, hingga membuat Xiao Moli mengumpat dan semakin membuatnya marah. Terlebih lagi, dia dengan berani melempar uang lima yuan padanya. Secara tidak sadar, dia menyebut, "Wanita bodoh."
Mendengarkan ucapan dari Xiao Moli, membuat Yun Yi terkejut hingga membuka mulutnya dengan lebar.
Kecuali ibu dan adik perempuannya, Xiao Moli bahkan tidak pernah menyebut kekasihnya sedikit pun. Sungguh sebuah keajaiban, bisa mendengarkan Xiao Moli menyebut wanita lain sekarang ini!
'Tapi, wanita bodoh?'
Yun Yi tersenyum tapi merasa heran, 'Tampaknya telah terjadi sesuatu yang menarik di antara kedua orang ini.' Yun Yi tidak dapat menahannya lagi. Namun, saat dia akan bertanya dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Xiao Moli malah bangkit dan pergi meninggalkan mereka dengan ekspresi yang begitu datar.
Saat tengah malam, ketika Xiao Moli sampai di rumah. Dia langsung pergi ke kamar tidurnya dan membuka pintu. Tetapi, dia melihat An Ziqi yang sedang berbaring di tempat tidurnya dan tertidur dengan nyenyak.
'Bagus, wanita s*alan ini, beraninya tidur di tempat tidurnya.'
Xiao Moli kemudian melangkah maju lalu menarik dan melempar selimut yang An Ziqi pakai
ke lantai.
An Ziqi benar-benar wanita yang merepotkan. Padahal Xiao Moli sudah berusaha untuk membangunkannya, tapi dia tetap tidak bangun juga. Sebaliknya, An Ziqi malah berguling ke bawah dan menarik selimut yang jatuh ke lantai, setelah itu melanjutkan kembali tidurnya dengan mencari posisi yang paling nyaman.
'Apakah dia ini babi? Atau dia sedang tidak sadarkan diri, hingga tidak tahu dia sedang berada dimana.'
Xiao Mo Li kemudian melihat sekitar, lalu mengambil bantal di tempat tidur dan memukul wajah An Ziqi dengan bantal yang dia temukan..
"Wanita bodoh, bangun."
An Ziqi menggosok wajahnya, mulutnya menguap, lalu mengusap hidungnya. Tapi semua itu tidak membuatnya terbangun juga. Mulut kecil yang seperti ceri itu juga terlihat bergerak beberapa kali, seolah-olah dia sedang makan di dalam mimpinya. Xiao Moli juga melihat An Ziqi yang sepertinya sedang kehausan.
Dengan menyipitkan mata, Xiao Moli bergegas berjalan ke depan. Kemudian menarik selimut yang menggulung tubuh An Ziqi di lantai sambil menyeretnya keluar dari kamar. Saat diseret keluar, tiba-tiba kepala An Ziqi terbentur kaki ranjang, yang membuatnya seketika terbangun. Meskipun begitu, dia tetap berusaha menarik selimutnya untuk menutupi kepalanya. Hingga dia membuka matanya dengan perlahan.
Setelah membuka mata, Xiao Moli langsung terlihat di hadapannya. Hingga membuat An Ziqi berpikiran macam-macam.
"Kenapa kamu bisa ada dikamarku lagi?"
Xiao Moli bertanya, lalu melepaskan tangannya sambil menatap An Ziqi.
"Aku menanyakan itu padamu, agar kau tidak lupa, bahwa rumah ini adalah rumahku, dan kamar ini adalah kamar tidurku."
An Ziqi merasa bahwa apa yang dikatakan Xiao Moli memang benar. Lagi pula, dialah pemilik asli rumah ini dan orang yang berkuasa disini. Sehingga dia tidak dapat berkata apapun lagi.
Xiao Moli kembali berkata dengan sinis, "Kau tidak sedang mencoba merayuku lagi, kan?"
An Ziqi yang mendengar hal itu, kemudian menatapnya dengan sinis, "Aku merayumu? Haha, Tuan Xiao, apakah kamu tahu bagaimana burung merak memperlihatkan ekornya?"
Xiao Moli mengangkat alisnya, lalu berkata. "Bahkan, jika kamu memujiku karena aku tampan. Aku tetap tidak akan mengizinkanmu tidur di kamarku."
An Ziqi tak dapat berkata apa-apa setelah mendengar ucapan pria yang tidak tahu malu itu. Bahkan dia belum pernah melihat orang dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi seperti itu.
"Kau sungguh menakjubkan. Kalau begitu, kenapa tidak terbang tinggi saja ke atas langit?"
"Aku memiliki pesawat pribadi. Jadi aku bisa terbang tinggi kapanpun aku mau." balas Xiao Moli menghina.