Yu Ziyan menarik napas dalam-dalam dan mencoba yang terbaik untuk menahan senyum di wajahnya, "Kenapa Anda bertanya tentang hal ini?"
"Saya ingin berdiskusi tentang hubungan kekasih kepada orang yang sudah pengalaman berpacaran."
Yu Ziyan berkata dengan sedikit sombong, "Dalam hal ini, saya mungkin bisa membantu Anda."
"Anda?" Huo Chenhuan menoleh dan menatap dengan ragu.
Tuan Muda, kenapa Anda meragukan saya seakan saya berbohong. Siapa yang di masa mudanya belum pernah berpacaran? Pikir Yu Ziyan dalam hati.
"Meskipun saya belum memiliki kekasih sekarang, tapi sebelum ini, saya pernah beberapa kali berpacaran."
Mendengar kalimat "beberapa kali berpacaran" dari mulut Yu Ziyan, si anjing kecil Dundun yang semula masih asyik makan, langsung mendongak melihat ke arah Yu Ziyan.
Tatapan Dundun seperti mengatakan, Aku tidak mengira ternyata kamu seorang playboy.
Dasar anjing sialan, Gerutu Yu Ziyan juga melalui tatapan.
Huo Chenhuan tidak memperhatikan "perkelahian" antara manusia dan anjing tersebut. Setelah mendengar kata-kata Yu Ziyan untuk waktu yang lama, ia berkata dengan tenang, "Gadis itu memanggil saya ayah kemarin, dan sup yang dia bawakan juga dibilang cocok untuk orang tua. Lalu tadi dia mengatakan saya imut. Menurut Anda, apa maksudnya?"
Yu Ziyan sedikit tercengang saat mendengar kalimat pertama, Ayah? Calon Nyonya Muda memanggil tunangannya ayah? Apakah dia tidak keterlaluan?
Yu Ziyan sempat curiga apabila tuan mudanya hanya pamer kemesraan di muka umum.
Ia masih tercengang dan tidak bisa merespons pertanyaan bosnya.
Setelah beberapa saat, barulah ia bisa merespons bosnya.
Yu Ziyan menjawab dengan takut, "Mengenai panggilan 'ayah', saya kira Tuan Muda telah salah paham."
"Salah paham?"
"Iya. Saat ini ada bahasa gaul yang sering dipakai di kalangan anak muda, yakni 'Sugar Daddy', yaitu seorang pria yang mengeluarkan sejumlah uang untuk kekasihnya belanja, biaya hidup, dan sebagainya."
"Sugar daddy?" Huo Chenhuan berpikir, apakah perkataan Su Yayan beberapa waktu yang lalu mengisyaratkan kepadanya untuk merawatnya dengan baik di masa depan?
Jika itu yang Su Yayan inginkan, ia akan melakukannya dengan senang hati.
Yu Ziyan diam-diam melirik ekspresi wajah Huo Chenhuan. Entah kenapa, setelah merasakan keraguan di mata bosnya perlahan memudar, ia buru-buru mengalihkan pandangannya.
Entah kenapa apapun yang dipikirkan bosnya membuat Yu Ziyan takut.
"Jadi, gadis itu memanggil Anda 'ayah' kemungkinan hanya bercanda dan asal bicara saja, tidak ada maksud lain." Kata Yu Ziyan.
Huo Chenhuan mengangguk, ia setuju dengan penjelasan dari Yu Ziyan.
"Mengenai 'Imut', saya kira dia sudah menganggap Anda sempurna. Toh Calon Nona Muda sudah menganggap Anda imut, jadi dia harus menerima Anda apa adanya."
"Menerima apa adanya?" Huo Chenhuan balik bertanya dan mencibir, "Maksud Anda, saya tidak imut?"
"!!!" Yu Ziyan tampak terkejut. Ini pertanyaan yang menjebak.
Tidak, dulu tuan muda tidak pernah memberikan pertanyaan yang sesulit ini. Semenjak ia bertemu dengan calon nyonya muda, apapun jawaban yang diberikan selalu salah dimatanya.
Mendengar dari jawaban yang diberikan oleh Yu Ziyan, ia semakin yakin apabila penilaiannya terhadap bawahannya ini benar, dan berkata, "Pantas saja ...."
Pantas saja, dia sudah berpacaran beberapa kali dan selalu gagal. Gadis mana yang mau jatuh cinta dengan pria sepertimu? Ejek Huo Chenhuan dalam hati.
Yu Ziyan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh tuan muda, hatinya sebagai pria lajang hancur berkeping-keping.
Jangan membawa masalah pribadi dalam diskusi ini! Yu Ziyan menggerutu kesal.