"Gratis." Lan Jiaye merasa sungkan. "Dia memberikanku secara cuma-cuma. Tetapi aku sungkan jika menerimanya secara cuma-cuma, jadi aku berencana memberikan hadiah untuknya pada saat siaran langsung."
Lan Minghan sedikit mengernyit dan menyatakan pendapat yang berbeda, "Bisa saja dia punya niat terselubung."
"Kak, bisakah Kakak tidak selalu berpikiran negatif tentang orang lain? Kemarin ketika aku menerima makanan herbal, kamu melarangku untuk memberikan kepada nenek. Kamu bilang tidak boleh sembarangan memberikan makanan yang belum tentu aman kepada nenek. Tapi apa hasilnya? Akhirnya nafsu makan nenek meningkat setelah makan makanan herbal itu. Berhati-hati memang bagus, tetapi kadang terlalu khawatir berlebihan juga tidak bagus."
Lan Jiaye sebenarnya pria yang lebih percaya jika sudah ada bukti nyata.
Tetapi ia bisa percaya begitu saja kepada Su Yayan, hanya karena ia mendengar perkataan gadis itu "Makanan herbal yang dapat meningkatkan nafsu makan dan cocok untuk orang tua", dan langsung berusaha menghubungi Su Yayan untuk mendapatkan kedua makanan herbal untuk neneknya.
Tetapi setelah melihat nafsu makan neneknya meningkat setelah makan makanan herbal, ia menjadi semakin percaya dan tidak terima jika ada yang memfitnah Su Yayan.
Lan Minghan tidak terlalu menanggapi adiknya. Menurutnya, ia harus waspada terhadap barang yang tidak jelas asalnya.
Lan Jiaye mengetahui apabila kakaknya tidak mudah percaya kepada orang. Tiba-tiba terbesit sesuatu di pikirannya dan berkata sambil tersenyum, "Kakak, percayalah, penyiar ini benar-benar ahli. Bukankah kakak ipar mengidap kram menstruasi? Apakah kakak tidak ingin mendengarkan siaran langsungnya? Mungkin saja kakak bisa bertanya tentang pengobatan yang cocok untuk kakak ipar sehingga kakak ipar bisa disembuhkan."
Hati Lan Minghan sedikit tergerak ketika ia mendengar kata-kata adiknya, mengingat istrinya mengeluhkan penyakitnya dua hari yang lalu dan selalu kambuh setiap bulan.
Jika kambuh, penyakit istrinya itu tidak bisa sembuh dalam satu dua hari. Segala bentuk pengobatan sudah ia coba, tetapi tetap tidak berhasil.
Ia selalu merasa cemas setiap kali penyakit istrinya kambuh. Jika sampai ramuan obat penyiar itu benar-benar berkhasiat seperti yang dikatakan oleh adiknya ā¦.
Meskipun hati Lan Minghan bergejolak, tetapi ia berkata, "Apa yang kamu lihat? Kamu pikir aku pengangguran seperti dirimu? Menyingkirlah, aku mau berangkat kerja."
Lan Jiaye buru-buru membawa kotak itu dan menoleh ke samping sambil menggerutu, "Jangan melihatku jika kamu enggan. Buat apa kamu marah? Apa jeleknya pengangguran? Aku pengangguran tetapi juga kaya. Siapa yang tidak mengagumiku?"
Setelah bergumam, ia buru-buru memasukkan hawthorn ke dalam kulkas. Setelah itu, ia menonton siaran langsung Su Yayan.
Jika kakaknya enggan menontonnya, ia tidak bisa tidak menontonnya.Ā
Dibandingkan dengan siaran langsung yang pertama, jumlah penonton yang masuk kali ini sudah puluhan orang lebih.
Sebagian besar dari penonton tidak memiliki pengetahuan yang banyak tentang makanan herbal. Alasan mengapa mereka tertarik dengan siaran langsung yang dibawakan oleh Su Yayan sepenuhnya karena Su Yayan menggoreng ikan dengan baik.
[Apakah penyiar sudah memulai acara? Apakah hari ini dia demo menggoreng ikan lagi? Kemarin setelah menonton, aku langsung membeli ikan. Dan sesampainya di rumah, aku menggoreng ikan dan hasilnya lembek.]
[Ikan itu tidak aku goreng, tetapi langsung aku masukkan ke dalam sup. Hasilnya bisa diduga, ikannya masih amis dan dagingnya hancur.]
Beberapa orang juga berkomentar menceritakan pengalaman memasak pertama mereka setelah menonton siaran langsung dan tak lupa memberikan hadiah berlian.
[Selamat kepada acara siaran langsung (Dapur Yayan) karena menerima hadiah 520 berlian dari penonton dengan nama akun (Pohon Fu Su di Atas Gunung), bekerjalah lebih keras lagi~]