Tika mendengar suara langkah kaki yang semakin cepat dan juga dekat. Dia mengerahkan segala upaya agar bisa terhindar dari orang itu.
Jika melihat dari bayangan di dinding, dia tampak seperti sosok yang tegar, kekar dan juga berbadan besar.
Namun dari segi tinggi, dia bukanlah Alina. Tika sudah salah dalam mencari musuh. Yang dikiranya udang kecil adalah lobster besar.
Bagaikan masuk ke dalam serangga namun serangga raksasa. Tika terus melangkahkan kakinya untuk mencari bala bantuan.
Dia tidak bisa lari atau pergi ke mana-mana. Semua pintu terkunci rapat dan juga ruangan terkunci rapat.
Di mall sebesar ini, di atas roof top. Tempat yang biasa digunakan oleh Tika dan teman-temannya berkumpul menjadi tempat yang mengerikan.
Napasnya tersengal-sengal dan kemudian jantungnya berdetak kencang. Dia berlari kencang. Menaiki anak tangga, membuka pintu dan menjatuhkan benda apa saja ke lantai.
"Siapa lo?" jerit Tika.
