"Ikut aku!"
Tia dan Alina ada di kantin. Mereka tengah memperhatikan murid mengantri makanan serta minuman.
Lalu Tia menyeruput eh buahnya. "Gak semudah itu untuk nyelakain aku, Al. Aku tahu persis mereka sengaja membuat jebakan. Karena itu, aku menyuruh orang-orangku untuk mengikuti aku."
"Tia, aku minta maaf karena aku--"
"Kamu dipaksakan. Aku sudah tahu. Jadi tak perlu meminta maaf," bantah Tia.
Alina amat merasa bersalah karena sudah membuat Tia terlibat dalam masalahnya.
"Oh ya, Tia. Aku ada berita bagus buat kamu," ucap Alina tersenyum.
"Oh ya, apa itu?"
"Mama kasih izin buat aku diet. Mama udah gak nanya-nanya lagi kenapa makan aku sedikit dan aku selalu berolahraga setiap paginya."
"Huf, syukurlah jika sudah mendapatkan restu. Itu berarti kamu mendapatkan dukungan dari keluarga kamu, Al," kata Tia senang.
"Iya, Tia, hehe."