"Tia, tolong aku. Aku butuh bantuan kamu." Tia yang sedang berias di depan kaca besar kaget melihat pesan masuk dari nomor Alina.
Ada apa dengan sahabatnya itu. Baru tadi dia video call dan dia baik-baik saja. Namun sekarang Alina meminta bantuan. Apa itu berarti dia sedang dalam masalah?
Tanpa berpikir panjang lagi, Tia segera mendatangi alamat yang diberikan oleh Alina.
Dia panik. Dia tidak bisa berpikir jernih dan langsung menuju alamat yang sudah tertera.
Tia membuka pintu yang berdebu panik. Dia meneriakan nama Alina.
Dia kaget bercampur bingung, tidak ada Alina di sana. Hanya ada Tika bersama teman-temannya. Lalu ketika dia lengah, pintu ditutup dan dikunci.
Kemudian kunci pintu dilemparkan hingga sampai di tangan Tika. Semuanya menatap sinis ke arah Tia yang ngos-ngosan.
"Wait. Ni maksudnya apa ya. Kenapa kalian mengunci gue di sini. Alina mana?" tanya Tia.
