Mami berniat ke rumah Fadil. Dia ingin menemui cucunya, Farel. Mami mulai sadar kalau dia memang harus merestui pernikahan putranya dan menerima menantu dan cucunya dengan hati ikhlas.
Sejak terbongkarnya semua rahasia Sherly dan sahabatnya, mami jadi takut dan trauma untuk kembali menjodohkan putranya dengan wanita lain.
Hhh, sepertinya aku memang harus menerima Diah sebagai menantuku. Wanita itu sepertinya tulus pada Fadil. Biarlah aku yang akan mengalah demi kebahagiaan Fadil. Mami membatin.
"Yakinlah, mi. Kalau hanya si Diah yang tulus sama putra kita. Buktinya dia tidak pernah macam-macam kan bahkan sempat menyetujui usul mami untuk Fadil menikah lagi. Lagipula papi tahu kok kalau putra kita yang lebih dahulu mendekati si Diah. Papi sempat lihat beberapa CCTV di restorannya Hanif bagaimana kelakuan putra kita dan si Diah saat di restoran. Tidak ada Diah menggoda putra kita seperti kebanyakan gadis lain," jelas papi.
"Hhmm, papi bisa seyakin itu?"