Fiona terkejut saat melihat begitu banyak lelaki hidung belang dan wanita berpakaian seksi bermesraan dan minum alkohol. Beberapa dari mereka berjudi, berjoget, berdansa, berciuman sesuka hati mereka. Tempat itu begitu ramai dengan kemaksiatan yang terus menggema. Bulu kuduk Fiona berdiri. Tubuhnya panas dingin melihat tempat yang tak pernah dibayangkan dalam hidupnya.
Selama ini Fiona hanya melihat di televisi, film dibioskop, media sosial, dan sarana informasi lainnya. Tapi kini dia melihat dengan matanya sendiri. Seperti apa rumah bordil yang berisi wanita malam dan lelaki hidung belang itu.
"Astagfirullah," ucap Fiona pelan. Matanya berkaca-kaca melihat apa yang ada di depan matanya. Dia merasa malu melihat wanita begitu rendah menjual kehormatannya demi sejumput uang yang tak pernah cukup dan kekal.
"Kenapa ada tempat seperti ini?" batin Fiona. Cinta seolah menghilang, hanya nafsu dan keserakahan yang dilihat olehnya.