Lelaki itu melihat Elnara, dia berdiri menatap ke arah Elnara. Begitupun dengan Pak Hanry dan Ibu Soraya juga berdiri menyambut kedatangan mereka berdua.
"Semuanya ini Elnara Balqis, seseorang yang spesial untukku," ujar Evander.
"Selamat sore, senang bertemu kalian semua," sapa Elnara.
"Sore," jawab Ibu Soraya.
"Wanita jalanan mana yang kau bawa ke rumah?" tanya Pak Hanry.
"Bukan wanita jalanan Yah , tapi wanita malam yang biasa menghibur," ujar Steven sambil melirik Elnara.
"Apa? dia wanita malam?" Pak Hanry murka. Wanita cantik yang dibawa Evander seorang wanita malam.
"Iya saya memang mantan wanita malam," jawab Elnara. Percuma menutupi identitasnya, lambat laun semua akan tahu. Masa lalunya tak mungkin bisa ditutupi dengan apapun.
"Elnara." Evander menengok ke samping melihat Elnara. Dia tidak ingin Elnara terhina.
"Aku tidak apa-apa," sahut Elnara melihat ke arah Evander.
Suasana mencekam memenuhi ruang tamu itu. Elnara hanya bisa pasrah ketika masa lalunya diungkit.