Ibu Soraya menemani Pak Hanry yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor di laptopnya sambil duduk di ranjang. Sejak Evander keluar, pekerjaan kantor menumpuk, banyak delay dan salah. Beberapa klien perusahaan juga membatalkan kerjasama karena tidak merasa puas jika bukan Evander yang memimpin. Pak Hanry memang dulunya pemimpin perusahaan tapi sudah lama dia pensiun, saat kembali memimpin banyak yang sudah berubah. Baik cara kerja dan keinginan pasar. Perusahaan Gene Hamilton milik Pak Hanry cukup maju tapi harus bersaing dengan Perusahaan Light Blade milik Pak Aron, kedua perusahaan itu sama-sama perusahaan minyak bumi terbesar di Negara A. Sudah lama kedua perusahaan bersaing dari hulu hingga hilir. Tak pernah sekalipun mau berdamai.
"Mas kasihan Evander di luar sana, apa dia sudah makan dan tidur di mana?" ujar Ibu Soraya.
"Biarkan saja, anak pembangkang seperti Evan harus menerima akibatnya," ungkap Pak Hanry.
"Tapi Evander anak kita, masa Mas tega," ucap Ibu Soraya.
