Bryan tersenyum mendengar penjelasan dari Hilda. Dia harus merubah perasaanya pada Nirmala. Dia harus melupakan cintanya pada Kakaknya itu.
"Benarkah demikian Hilda apakah perasaanmu sama seperti yang kau ucapkan?" tanya Bryan benar penasaran.
"Ya Bryan, aku memiliki perasaan terhadap kamu!" aku Hilda pada Bryan dengan rona wajah malu.
Bryan beruntung ternyata masih ada yang mencintainya dengan tulus. Tapi dia belum tahu Hilda sungguh-sungguh mengatakan hal itu atau hanya pada bibirnya saja.
Bryan menggenggam tangan Hilda lalu mengecup nya.
"Hilda, maukah sekarang jadi pacarku?" tanya Bryan..
Hilda tak kunjung menjawab, dia masih harus berfikir akan bagaimana dia kedepannya bersama Bryan, pria kaya raya ini. Apa Papanya akan menerima status keluarganya yang serba tidak punya itu.
"Kenapa kamu diam saja Hilda? apa kamu tidak menyukaiku?" tanya Bryan kecewa dengan kediaman Hilda yang belum tahu alasan nya.
"Maaf Bryan aku butuh waktu!" jawabnya singkat.