Sementara Wira, dia merasa kelaparan dan memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya. Pasalnya dia sudah lelah bersembunyi di gudang itu. Tidak ada yang bisa dia lakukan di sana. Sementara kehidupan yang terus berjalan. Dia butuh sesuatu untuk mengganjal perutnya.
Sementara di gudang ini tidak ada sesuatu yang dapat dia makan, tidak ada sesuatu yang bisa ia pergunakan untuk hidupnya. Apakah dia akan selamanya di sini. Itu tidaklah mungkin, saat ini dia hanya memikirkan Sony yang sudah tidak peduli terhadapnya. Dia tega menelantarkan istrinya, hidup terlunta-lunta tidak memiliki tempat untuk beristirahat. Sampai pakaian pun berapa hari ini belum menggantinya.
Di dalam gudang dia tidak tahu waktu, entah sekarang ini pukul berapa karena semua yang dilihat hanya ada satu lampu penerangan berwarna kuning dan itu pun sudah hampir putus.