Minggu malam setelah kepulangan Kinan yang entah dari mana, aku mengatur jadwal untuk bertemu dengannya malam ini di Cafe Rinjani pada pukul 7:30 malam. Aku sangat penasaran dengan apa yang akan dikatakan Kinan tentang menghilangnya dia selama lebih dari satu minggu ini.
Aku menemui Kinan yang sedang menunggu di persimpangan jalan yang menuju Cafe Rinjani. Dia menungguku untuk masuk berbarengan. Itu sudah menjadi kebiasaan aku dan Kinan untuk saling menunggu jika salah satu di antara kami belum sampai tujuan.
Minggu malam yang sangat cerah dengan bertaburan bintang-bintang menghiasi langit malam dan suasana tampak begitu bersinar bagai rembulan saat ku melihat Kinan yang berdandan cantik seperti Putri. Kinan yang biasanya berdandan ala dewasa, kini ia menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya. Ia berdandan sesuai dengan umurnya.
Tapi, aku suka melihatnya. Wajah Kinan sangat enak di pandang ketika ia tidak terlalu memoles wajahnya dengan make up yang tebal.