Chereads / Rindu Yang Tersimpan / Chapter 11 - Camping Di Puncak

Chapter 11 - Camping Di Puncak

Akhirnya bus rombongan para siswa Sma Darma Bangsa kini telah tiba di puncak Bogor. Mereka berbondong-bondong turun dari bus. Sedangkan Ayudia tidak berani turun karena Kenzo masih duduk di sampingnya. Entah apa keinginan Kenzo sehingga belum turun. Melihat Kenzo yang belum turun membuat Ayudia semakin kesal. Karena Kenzo terlihat ingin menghalang-halangi langkah Ayudia yang ingin turun. Sedangkan Manda menunggu Ayudia yang tak kunjung turun. Melihat Ayudia yang belum turun membuat Manda merasa heran.

"Mana sih tuh anak. Dari tadi udah pada turun semuanya dia belum kelihatan sendiri. Apa ketiduran ya," gumam Manda sambil melirik ke atas. Sedangkan Ayudia saat ini menatap tajam pada Kenzo. 

"Bisa minggir dulu nggak? Aku mau lewat semua udah pada turun. Nanti aku takut ketinggalan," pinta Ayudia dengan wajah datar. Kenzo hanya menatap sekilas lalu Kenzo bangkit dari duduknya dan segera menarik tangan Ayudia untuk turun. Sedangkan Bayu dan Erland sudah turun terlebih dahulu. Mereka tidak ingin mengganggu rencana yang akan dilakukan oleh Kenzo untuk mendekati Ayudia hari ini. 

"Lepasin! Kamu mau bawa aku ke mana? Lepasin nggak? Aku bisa turun sendiri," pekik Ayudia saat tangannya ditarik oleh Kenzo. Mendengar Ayudia yang memekik Kenzo langsung berhenti, lalu menatap Ayudia. 

"Bisa diam nggak? Atau gue akan minta sama pak sopir buat mengurung lo di bus ini. Apapun gue bisa lakuin buat lo menderita, paham?" ucap Kenzo dengan wajah yang tampak dingin membuat Ayudia bergidik. Baru kali ini ia melihat ekspresi wajah Kenzo yang menakutkan. Tangan kekar itu kini menarik Ayudia kembali. Dan Ayudia menurut saja karena ia takut jika Kenzo akan berbuat nekat seperti apa yang barusan dia katakan.

Setelah turun dari bus, Manda berteriak saat tahu Ayudia turun. 

"Yu, lo lama banget sih. Ngapain aja di atas? Ini lagi kenapa lo ditarik sama Kenzo?" tanya Manda yang merasa heran saat melihat tangan Kenzo menarik tangan Ayudia. Tak hanya m5anda saja yang melihat, di sana ada Jennifer dan teman-temannya yang sok kecantikan itu menatap Ayudia dengan wajah tak suka. Meihat itu Jennifer langsung melangkah maju mendekati Kenzo.

"Ken, lo ngapain sih pegang-pegang tangan dia? Apa kali ini dia gangguin lo?" tanya Jennifer sambil memegang lengan Kenzo. Kenzo lalu melepas tangan Jennifer dan masih mencengkeram erat tangan Ayudia. Sebenarnya Ayudia merasa kesakitan saat tangan kekar Kenzo menariknya saat ini. 

"Sudah jangan ikut campur, biar Ayudia jadi urusan gue. Dan lo nggak perlu tahu," sahut  Kenzo dingin. Membuat semuanya merasa semakin bingung. Ada apa Kenzo dan Ayudia. Kenapa bisa Kenzo memegang tangan Ayudia yang tampak ketakutan seperti itu. Ayudia sendiri tidak paham kenapa Kenzo selalu mengganggu nya. Padahal Ayudia sudah berusaha untuk menjauh dari Kenzo. Jika berdekatan seperti ini membuat Ayudia semakin tidak bisa melupakan cintanya pada sosok Kenzo yang begitu ia kagumi sejak awal sekolah. 

Meskipun Kenzo yang bersikap dingin dan terlihat sangat badt boy, entah kenapa Ayudia merasa kagum. Tapi hanya dirinya saja yang tahu, sedangkan Manda sahabat dekatnya tidak tahu sama sekali apa yang dia rasakan pada Kenzo selama ini. 

"Anak-anak semua ayo kita kumpul di lapangan puncak! Untuk mendirikan tenda masing-masing sesuai kelompok ya? Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa," ucap bu Nadia yang tiba-tiba saja baru datang dari samping bus. Mendengar suara bu Nadia, sontak saja Kenzo melepas tangannya dari Ayudia secara reflek. Ayudia bernapas lega, akhirnya ia bisa menjauh dari Kenzo. Dan kini Ayudia berjalan mendekati Manda. 

"Ngapain sih bisa deketan sama Kenzo?" tanya Manda saat ada bu Nadia yang sedang berada di depan mereka. 

"Gue nggak tahu, mungkin karena gue duduk di belakang kali ya dia nggak suka," jawab Ayudia seadanya, padahal ia sendiri juga tidak tahu ada apa Kenzo berbuat seperti itu pada dirinya. 

"Ayo anak-anak kita jalan bareng menuju ke lapangan puncak!"  titah bu Nadia lagi.

"Baik Bu!" sahut anak-anak secara bersamaan lalu berjalan menuju ke lapangan puncak untuk mendirikan tenda camping malam ini. 

"Lo jangan dekat-dekat dengan Kenzo Yu, Jangan buat masalah dengan dia, dia itu bad boy banget dan terkenal sangat angkuh di sekolahan kita lho. Dengar nggak?" tanya Manda yang khawatir jika Ayudia ada masalah dengan Kenzo. 

"Gue nggak pernah deketin dia kok, mungkin gue nggak sengaja buat dia nggak suka, lo bilang dia arogan kan? Mungkin karena dia terganggu dengan kehadiran gue tadi di kursi belakang. Secara kan gue bukan dari kalangan elite seperti kalian semua," sahut Ayudia.

"Bukan gitu maksud gue. Kali aja lo berbuat kesalahan apalagi gitu?" tanya Manda yang bingung. Ia tidak ingin jika Ayudia bermasalah dengan Kenzo. Karena Manda tidak suka dengan sikap Kenzo. 

***

Kini mereka semua sudah berada di puncak. Semuanya diperintahkan untuk mendirikan tenda setiap kelompok mereka masing-masing. Dan untungnya saja Ayudia berada di kelompok Manda dan 3 orang lainnya. Jennifer tidak bisa dipisahkan dengan para sahabat nya, mereka berada di kelompok yang sama. 

Saat Ayudia mendirikan tenda, banyak keringat yang menetes di wajahnya. Tanpa sengaja Kenzo melihat wajah Ayudia. Entah kenapa Kenzo tiba-tiba merasa tertarik untuk memandang wajah Ayudia yang saat ini terlihat lebih seksi saat keringat bermunculan di wajahnya. Ayudia tidak menyadari jika sejak tadi Kenzo memperhatikan gerak-geriknya. Bayu yang ada di samping Kenzo langsung menyenggol lengan sahabatnya itu. 

"Woy! buruan bantuin kita masang tenda. Jangan ngelamun aja lo," celetuk Bayu yang melihat Kenzo hanya berdiam diri saja. Bayu yang melihat Kenzo memperhatikan Ayudia langsung bertanya, "lo naksir beneran sama tuh cewek?"  Bayu penasaran pasalnya ia tidak pernah melihat Kenzo memperhatikan cewek yang ada di SMA Darma Bangsa. Mendengar pertanyaan dari Bayu, Kenzo langsung menoleh. "Sembarangan lo kalo ngomong. Ya kali gue jatuh cinta sama tuh cewek. Nggak level lah, selera gue bukan dia," jawab Kenzo yang langsung mengalihkan pandangannya dari Ayudia. 

Lalu Kenzo membantu teman-teman yang lain mendirikan tenda. 

"Lo yakin masih mau lanjutin tantangan dari kita?" tanya Erland penasaran saat mendengar Bayu dan Kenzo sedang membicarakan Ayudia. 

"Kenapa memang?" 

"Gue sih nggak yakin, karena udah 6 bulan lo nggak bisa dapetin si Ayudia itu, parah sih lo. Padahal lo itu siswa paling populer lho di sini, di sekolahan kita," jawab Erland yang merasa tak percaya jika Kenzo diabaikan oleh Ayudia .

"Ya kan semua butuh proses. Lihat aja nanti pasti gue bakalan bisa mastiin dia mau jadi pacar gue. Udah itu gue tinggalin dia, gampang kan!" jelas Kenzo dengan jumawa dan percaya dirinya.