Bayangan mentari memantul di atas salju tipis yang melapisi rerumputan hijau yang ada di bawahnya. Musim dingin mengusik ketegangan untuk selalu merapatkan mantel bahkan itu adalah waktu di pagi hari sekalipun.
Rumi harus mulai menyesuaikan dirinya di sini. Hawa dingin dengan embusan angin yang mempermainkan dedaunan di atas pohon menjadi alasannya untuk tetap memakai selimut dan mantel tebal kali ini. Samar-samar ingatannya di bawa kembali pada masa dirinya berada di dalam mimpi. Mimpi yang panjang. Rumi berjalan seorang diri tanpa arah dan tujuan, hingga seseorang membangunkannya dari mimpi buruk itu.
--dan di sinilah Rumi berada sekarang. Duduk di atas kursi roda, sendirian. Memandangi lalu lalang orang yang ada di depannya. Dia berjemur di sela terik mentari yang bisa jatuh ke bumi, meskipun ini adalah awal musim dingin. Setidaknya dia tak perlu sauna untuk menghangatkan tubuhnya.