Kedatangan ya tentu saja membuat dirinya terkejut, pasalnya dia masih mengingat dengan benar bagaimana perpisahan mereka terakhir kalinya setelah terlibat perdebatan kecil. Bukan perempuan muda ini yang salah, jelas-jelas itu adalah kesalahannya.
"Nona Cassia ...." pria itu mendatangi Rumi. Perempuan itu masih sibuk mengambil beberapa bunga sebagai sampel untuk dia beli selanjutnya.
Pria tua itu terus menetap ke arahnya, seakan-akan hal buruk tidak pernah terjadi di antara mereka berdua. Seakan-akan hubungannya baik-baik saja atau bahkan mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
"Kau ingin membeli bunga dari tempatku?" tanyanya, sedikit ragu kalau-kalau dia salah berbicara. Namun, dia juga ingin membuat perempuan yang ada di depannya itu sadar jikalau Dia sedang tidak sadar sekarang. Katanya dia tidak akan pernah datang kemari lagi. Tidak mungkin bisa memandang bunga hasil dari orang yang sudah membunuh orang tuanya.