Setelah membuka pintu kaca yang ada di depannya dan lonceng berbunyi dengan nyaring, kini pandangan matanya tidak lagi memandang jalanan dengan penuh lalu-lalang orang dan kendaraan, tetapi jajaran bunga yang cukup memanjakan mata. Dirinya tidak pernah menyangka kalau ada tempat seperti ini di tengah kota. Toko bunga milik suami Nyonya Liodra benar-benar nyaman untuk ditempati.
"Kau duduklah atau memilih sesuka hatimu, Nona. Sepertinya suamiku sedang ada di dalam begitu juga dengan anakku, jadi aku akan menemui mereka dan kau bisa beristirahat di sini." Dia menunjuk sofa yang ada di sisinya, membiarkan Rumi untuk duduk di atas sana.
Gadis itu mengangguk. "Hm, selesaikan urusanmu. Aku juga jadi ingin membeli beberapa tangkai bunga. Bunga-bunga yang ada di sini benar-benar indah."
Wanita tua itu tersenyum manis lantas mengusap punggung perempuan muda yang ada di sisinya dan berpamitan pergi dengan senyum itu. Meninggalkan Rumi yang ada di sana. Sendirian.