Mr. Tonny menoleh, menatapnya.
"Kau juga bersalah, Tonny! Kau juga bersalah dalam kematian putramu. Lantas kenapa kau hanya menyalahkan diriku?"
Mr. Tonny diam membisu. Menatap Valerie dengan iba.
"Aku bilang aku tidak berminat untuk berdebat denganmu terlalu dalam lagi, ini sudah malam dan aku harus kembali ke kamarku. Aku tidak ingin jika istriku terbangun dan tidak ada aku di sisinya."
Dia hendak pergi, tetapi Valerie mencegahnya.
"Jika kau tidak datang terlambat hanya sebab misi yang tidak penting, kau pasti sudah punya pewaris sekarang, Tonny."
Keduanya hanya saling menatap satu sama lain kini. Dua manusia yang keras kepala dan dipertemukan dalam satu hubungan adalah bencana yang luar biasa untuk diri mereka masing-masing.