"Aku menyukai perjanjian kerjasama ini, Tonny." Morana menepuk ringan pipi tirus pria yang ada di depannya sekarang. Tersenyum picik, mempresentasikan kepuasannya.
"Senang bekerja sama denganmu, dear." Ia menutup kalimatnya. Tiba-tiba saja mencium pipi kiri Mr. Tonny.
Pria itu tak terkejut sama sekali. Dia hanya diam memandang wajah Morana yang kini terasa begitu menyebalkan untuknya. Dia bilang bahwa dia datang untuk menjemput Das Caremon. Tak akan membuat perhitungan dengannya, meksipun keadaan Das tak bisa disebut baik-baik saja. Jika saja Morana menunda untuk datang, maka Das akan jauh lebih parah dari ini. Mungkin dia akan kehilangan mata atau daun telinganya. Tonny Ayres tak pernah main-main kalau sedang menghukum seseorang.
"Pergilah dari sini dan jangan pernah kembali. Itu yang kau katakan padaku," ucap Mr. Tonny dengan lirih. "Aku tak ingin berurusan denganmu lagi."
Morana tertawa ringan. Kepalanya mengangguk-angguk kemudian.