Arvin langsung memanggil Elza, gadis itu langsung menoleh, Arvin sebenarnya sadar ketika mendapati di samping Elza ada Zara juga. tapi ia tak begitu memedulikannya.
"Dia calon istri saya," ujarnya terang-terangan. Ketika Elza baru saja ingin membuka mulut dan bertanya ada apa. Lalu yang terjadi sekarang mereka saling pandang dan terdiam.
Bisa dibilang ini sedikit berbeda dari bayangannya.
Tepat ketika mobil itu berhenti di halaman rumah dan Ia turun dari mobilnya membukakkan pintu dan membantu putrinya turun, rasa iuuiideg-degan mulai muncul.
Lagian juga ia kan ketemu orang baru setiap harinya. jadi harusnya sudah santai saja.
Lalu lamunannya terhenti ketika Zara kemudian memanggilnya. Menyuruh untuk mengikutinya, namun Kaira sudah lebih dulu berlari, membuat Arvin berseru agar Kai hati-hati. Namanya juga anak-anak, kerap kali berbuat seenaknya.
Untung Kaira tipe anak yang penurut, jadi ketika papanya memanggilnya ia pun nampak santai saja.