Maura menatap temannya, baru kali ini ia melihat Elza jadi serba salah.
Di satu sisi ia senang kalau temannya akhirnya menyukai seseorang, tapi di sisi lain ia sedih juga melihat temannya galau.
Dulu ia ingin sekali tertawa kencang kalau seandainya melihat Elza galau, tapi sekarang. aneh rasanya. mungkin itulah yang disebut sahabat. Ikatan kasih sayang tak akan membuat kita senang saat sahabat kita sedang sedih.
Dia kan rencananya ke sini mau senang-senang masa malah ketemu teman yang tengah melow, sampai tiba-tiba ide pun muncul di kepalanya. Ia langsung menghentikan laju ayunannya dan berbisik kepada Kaira. Menyuruh gadis itu melakukan sesuatu. Kaira nampak mendengarkan dengan seksama. Kemudian mengganguk girang sambil berlari ke dalam rumah. Sementara Maura senyum-senyum sendiri.
Sebagai sahabat bukankah seharusnya ia memang menolong Elza yang tengah kesusahan.
Saat Maura membisikkan sesuatu pada Kai inilah yang ia katakan.
"Kaira bisa tolong kakak?"