Ketika Arvin mengatakan hal barusan, Elza langsung menoleh dan mendapati pria itu tengah menatap ke arahnya tanpa berkedip.
Hanya beberapa detik sebelum Arvin sadar dan salah tingkah.
Ia berdehem sambil memandang ke arah lain. Berusaha melepas kecanggungan.
"Pemandangannya benar-benar cantik," ungkapnya dengan senyum canggung.
"Ah, oh iya kak Arvin benar," sahut Elza. Ia menggaruk tengkuknya canggung, aslinya bingung, ia yakin Arvin tadi menatapnya sambil bilang cantik, apakah ia yang terlalu kegeeran.
Mungkin saja Arvin tak sengaja.
Jadi ia enyahkan rasa kegeeran itu.
Arvin mengantur napasnya, Ia barusan bicara apa sih.
Tidak seharusnya ia bilang begitu.
Ia bicara tanpa berpikir apakah mungkin karena lelah.
Rasanya waktu berjalan begitu cepat, sebab baru tadi mereka datang ke sana sekarang tahu-tahu sudah berada di dalam mobil dan tengah dalam perjalanan pulang.
Kaira nampak tertidur di kursi belakang. Ia mungkin kelelahan karena hampir seharian ini sibuk bermain.
