Dion bersandar pada pintunya ketika gadis itu datang. Wajahnya nampak pucat.
"Sayang, kamu gapapa? mau aku antar ke dokter?" tanya si gadis padanya terlihat khawatir.
Dion tersenyum. Padahal dalam hatinya berkata, tak perlu ke rumah sakit, cukup ke ranjang saja.
"Aku baik-baik saja," ujarnya kemudian tiba-tiba memegang kepalanya, seolah tengah pusing.
"Tuhkan—"
Si gadis segera merangkulnya.
Membantu membawanya ke dalam. Ia bahkan lupa sedang berada di rumah siapa.
"Kamar Citra," bisik Dion terdengar lemah.
Citra nama pacarnya langsung menuruti perkataan Dion.
Dion menyesap aroma Citra, parfum gadis itu seketika memabukkannya. Citra berjalan agak tertatih sebab pakaiannya memang sedikit kurang nyaman.
Ia mengenakan rok pendek batas lutut dengan blouse lengan panjang berbelahan pendek.
Citra membaringkan Dion dengan hati-hati.
Ketika Citra ingin beranjak, Dion langsung memegang tangannya.
"Di sini saja," ujar Dion.