Julia nampak tersenyum santai ke arahnya. Senyum yang dulu mengetarkan kini terlihat biasa saja.
Jika dilihat-lihat, Julia sebenarnya tak nampak seperti tengah datang ke dokter melainkan untuk jalan-jalan, dibuktikan dari pakaiannya yang terlalu berlebihan, belum lagi full make up, namun Arvin berusaha mengabaikan hal macam itu.
"Selamat datang, silakan duduk," kata Arvin bersikap formal namun santai sambil menujuk kursi pasien.
Mendengar ucapan Arvin membuat Julia tersenyum kecut.
"Tempat praktekmu keren ya, aku dengar di sini yang paling ramai pengunjungnya," ujar Julia.
Ucapannya seolaah Arvin ini seorang pedagang atau objek wisata saja sampai ke pengunjung.
"Ya, sama seperti tempat lain, Saya hanya membuatnya terasa nyaman."
Kening Julia berkerut, bisa-bisanya Arvin malah bicara formal padanya, dan itu terdengar aneh.
"Jangan bicara kayak gitu, santai saja Vin."
"Maaf, tapi gaya bicara saya memang seperti ini, jadi ada yang bisa saya bantu?"