Elza menatap boneka yang dibelinya itu dengan seksama, sebuah kotak kado juga sudah tergeletak di dekatnya.
Setahunya Kaira sangat menyukai kucing, sementara papanya malah alergi kucing.
Niat hati ingin memberinya kado kucing, hak itu ia urungkan mengigat Arvin alergi.
Jadi sebagai cara terakhir, hanya itulah yang bisa ia beli, boneka kucing. Aman dan tentram. bentuknya mirip dan ia bisa bergerak sedikit dan mengeong, tapi hanya sebatas itu.
Setelahnya memasukkannya ke dalam kotak kado, merekatkan lem dan memberikan pita sebagai hiasan terkahir, dan akhirnya jadilah sebuah kado manis berukuran sedang.
Elza berharap Kaira akan menyukainya.
Tak berselang lama, tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan Naya yang menerobos masuk. Kalau yang satu ini seperti semacam kebiasaan berulang meski sudah diperingatkan beberapa kali.