Beberapa lembar dikeluarkan dari dompet berwarna hitam yang berada di tangan Rayhan. "Jangan buat kakakmu marah lagi, dan pergilah minta maaf," tutur Rayhan bersamaan dengan menyerahkan uang pada Indra.
Tangan kanan remaja itu menerima pemberian kakaknya dengan senyuman senang. Tentu saja, dia mendapat lebih banyak uang jajan jika begini. Pun laki-laki itu menganggukkan kepalanya, menyetujui apa yang barusan diperintahkan oleh kakak iparnya. Perintah itu hal mutlak yang harus dilakukan, karena ini berkaitan dengan uang jajannya. Jika tidak dituruti, kemungkinan besar ia tak akan diperbolehkan datang ke sini lagi.