"Denisa"
"Hmm"
"Ada vito"
"Iya udah tau kok"
"Terus kenapa lu tenang banget"
"Emang gua harus gimana kalau udah tau ada vito"
"Lu gamau temuin dia..kasian loh dia nanti kalau dia kenapa-kenapa gimana"
"Suka-suka dia lah sari gua gak tertarik lagi soal dia"
"Hmm lu segitu bencinya sama dia ya"
"Iya benci banget gua sama dia"
"Jangan gitu tau denisa benci boleh..tapi sampai membahyakan orang gak baik kalau vito berbuat hal-hal yang di luar dugaan gimana"
***
Denisa mendiam mendengar sari ngomong seperti itu setelah itu denisa turun ke bawah dengan pakaian rapi dan keluar bertemu dengan vito dan vito sangat senang setelah itu denisa berkata...
***
"Mau ngomong apa"
"Akhirnya lu keluar denisa..gua senang banget lu keluar"
"Hmm yaudah cepatan gua mau sarapan lapar buruan mau ngomong apa"
"Lu masih marah ya sama gua"
"Harus berapa kali gua bilang kalau gua marah sama lu"
***
Lalu mama dan papa denisa mencari denisa dan melihat di kaca denisa sedang berbicara dengan vito setelah itu mama dan papa denisa keluar dan denisa hanya diam dan mama denisa berkata...
***
"Hai vito..masuk ayo kenapa ngomong di luar kalau bisa ngomong di dalam rumah..kenapa harus di luar rumah"
***
Vito melihat ke arah denisa dan denisa hanya merapikan rambut dan masuk ke dalam..setelah itu vito juga ikut masuk karena mama dan papa denisa menyuruh vito masuk setelah di meja makan denisa duduk sebelahan sama vito dan juga sebelah sari..sari yang melihat keadaan itu hanya diam dan gamau ngomong karena takut salah ngomong setelah itu mama dan papa denisa berkata..
***
"Vito"
"Iya ma..eh tante"
"Gapapa mama aja kamu masih jadi calon menantu idaman mama kok"
"Makasih ma"
"Iya sayang sama-sama..oh iya mama mau nanya sampai lupa apa benar..kamu selingkuhin denisa mama cuman mau tau apa yang denisa ngomong benar apa gak"
***
Vito kaget dan denisa hanya makan dengan muka datar sedangkan sari yang mendengar itu langsung mata melotot dan melihat vito dengan sinis setelah itu vito berkata...
***
"Denisa salah paham ma..itu bukan selingkuh tapi itu teman cowo aku..aku lagi main di rumah dia"
"Kamu main ke rumah teman cowo kamu pagi-pagi buat apa..bukannya kamu kerja di kantor ya"
"Iya ada urusan ma..jadi pas aku mau jelasin ke denisa..denisa udah keburu marah sama aku..maafin gua ya sayang (pegang tangan)"
"(Melepaskan tangan vito) Gak usah pegang-pegang gak butuh gua di pegang lu..gak sudi (melihat jam) pergi ayo sari nanti telat masuk kelas"
"Kamu sama vito aja"
"Gak ma..denisa bisa pergi sendiri bye"
***
Vito hanya diam sedangkan mama dan papa denisa kode kepada vito untuk mengantar denisa setelah itu vito pergi sedangkan sari dan denisa udah di depan saat vito di depan..vito mencegat denisa dan berkata...
***
"Denisa dengar penjelasan gua dulu"
"Dengar apalagi sih...gua muak tau sama lu udahlah kita sama-sama mencari jati diri kita dulu ok...kalau kita emang jodoh kita akan di pertemukan lagi jadi sama selingkuhan lu dulu aja..temanin dia sampai dia buang lu seperti lu buang gua...ngerti lu"
***
Denisa pergi dengan sari dari hadapan vito sedangkan vito yang mendengar itu hanya menangis dan pegang kepalanya setelah itu vito ke kantor dan setelah itu denisa menangis saat di gonceng sari lalu sari membawa denisa ke kafe biasa mereka...
***
"Lu tunggu sini ya biar gua pesanin kopi"
"Makasih ya sari"
"Iya sama-sama"
***
Sari pergi dari hadapan denisa dan denisa hanya menangis sampai dia merasa unek-unek di dalam dirinya hilang..setelah itu orang-orang pada melihat denisa tetap menutupi dirinya menggunakan tisu dan gak lama sari datang ke hadapan denisa...
***
"Denisa udah sih nangisnya...heran gak capek apa nangis cowo kayak dia jangan di tangisin...banyak kok yang kayak dia gua yakin yang lebih perhatian dan baik pun banyak"
"Iya gua tau kok..sejujurnya gua masih sayang sama dia sari"
"Iya gua tau tapi mau sampai kapan lu di sakitin dia"
"Gatau sih mungkin sampai gua bego kali tapi sekarang gua gamau bego lagi...cukup di begokin dia"
"Iya makannya jangan mau di begoin dia ya kan lu cewe pintar..tunjukin ke dia kalau lu bisa tanpa dia ok..ayo kuat denisa"
"Iya makasih ya sari yang gak pernah tinggalin gua"
"Gak akan terjadi lagian buat apa juga gua tinggalin lu ada-ada aja lu"
"Lu kan kayak berlian susah di dapat buat apa..gua buang lu"
"Hmm apa sih udah lah ke kampus ayo nanti telat"
"Eh tunggu makananya lagi di antar bentar ya"
"Ok"
***
Selagi menunggu makanan datang mereka berdua hanya duduk dan mengobrol lagi..setelah itu makanan mereka datang dan akhirnya mereka makan dan setelah selesai makan mereka langsung berkata..
***
"Ke kampus ayo gua takut telat"
"Lu kelas jam berapa denisa"
"Jam 1"
"Oo ini baru jam 9"
"Ha..iya emang lu kelas jam berapa"
"12"
"Iyaudah pas kita ke kelas"
"Hmm nanti aja jam 10 baru ke kelas ok santai kan gua bawa motor kan gua tinggal ngebut ok"
"Ok suka-suka lu deh"
***
Akhirnya sari dan denisa memutuskan nanti ke kampus jam 10 sebelum jam 12..sedangkan vito di sibukan oleh pekerjaan dan setelah itu bimo telepon vito dan vito malas untuk mengangkat telepon dari bimo gak lama karena bimo terus menelpon vito berkata kepada bimo...
***
"Hmm apa"
"Lu lagi apa gua kangen sama lu"
"Jangan cari gua dulu untuk saat ini"
"Loh ada apa kok tiba-tiba"
"Iya gua gamau lu ganggu gua"
"Emang gua salah apa sama lu"
"Salah lu banyak sampai gabisa gua ngomong lagi"
***
Bimo hanya diam dan tersenyum setelah itu bimo mengalah demi kebaikanya bersama setelah itu vito mengurusi pekerjaanya lagi dan tanpa sadar vito juga memikirkan denisa setiap saat lalu denisa mengirim email ke email vito..dan vito hanya senyum karena denisa masih mau berkerja dengan dirinya..setelah itu denisa dan sari ke kampus dan setelah sampai kampus roy jalan ke arah denisa dan sari meninggalkan denisa karena sari ada kelas..sedangkan denisa hanya diam dan tegang serta sedikit trauma sama cowo...roy hanya senyum kepada denisa dan denisa bersikap baik kepada roy dan jangan menganggap roy itu vito karena roy dan vito orang yang berbeda..