Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 44 - 44 kamu alasan ku bertahan

Chapter 44 - 44 kamu alasan ku bertahan

"Denisa"

"Iya kenapa"

"Ke kelas bareng ayo"

"Boleh"

"Hmm udah makan"

"Udah...lu sendiri udah makan"

"Udah..juga udah kerjain tugas belum"

"Tugas apa ya"

"Kemarin yang ada kelompok itu"

"Oo yaudah ayo"

***

Denisa dan roy ke kelas setelah itu denisa bertemu tema baru bernama linda...

***

"Hai denisa"

"Hai..maaf nama lu siapa ya"

"Oh iya maaf nama gua linda..salam kenal ya denisa"

"Oh iya makasih ya"

"Iya sama-sama"

***

Denisa dan linda duduk bersama setelah itu denisa hanya memperhatikan ke depan tanpa memikirkan vito..walau kadang vito terlintas di pandangan denisa tetap aja sebisa mungkin denisa..melupakan tentang vito setelah itu denisa di tanya dosen dan linda membantu denisa..setelah di bantu linda denisa sangat berterimakasih sekali dengan linda..dan setelah kelas berakhir denisa berkata kepada linda...

***

"Linda"

"Iya kenapa denisa"

"Makan ayo gua traktir..karena tadi lu udah baik bantuin gua"

"Gapapa kok gua senang bantu lu..sekarang kita jadi teman ya"

"Ok..makasih teman"

***

denisa dan linda pergi ke kantin setelah itu ada sari yang menghampiri denisa dan linda berkata..

***

"Loh bukannya dia senior kita ya kok lu kenal sama dia"

"Dia sahabat gua kenalin dia sari ini linda"

"Hai sari"

"Linda"

"Hmm lu kenapa ke sini denisa"

"Iya gua mau teraktir linda karena dia baik udah membantu gua di kelas"

"Oh gua kira kenapa"

"Iya makannya gua lagi ke kantin sama dia"

"Okelah kalau begitu"

***

Sari merasa denisa sangat berubah semenjak ada teman baru..seketika denisa melupakan sari setelah itu denisa ke kelas bersama linda dan berpamitan dengan sari meninggalakan sari sendirian di kelas..setelah itu sari bertabrakan dengan bimo dan bimo berkata..

***

"Maaf"

"Iya gapapa (melihat ke arah bimo)"

"Lu gapapa"

"Gapapa kok gua ke kelas dulu ya bye"

***

Sari meninggalkan bimo sedangkan bimo hanya tersenyum pada sari dan setelah itu bimo mencari denisa..tapi gak ketemu denisa lalu hp bimo bunyi dari vito tapi bimo sengaja gamau angkat dan akhirnya vito turun tangan dan mencari bimo..setelah sampai di kampus denisa..vito langsung mencari bimo dan denisa langsung melarikan diri tapi vito gak peduli dan setelah itu vito tetap mencari bimo dan denisa mencoba memberhentikan vito dan berkata...

***

"Vito tunggu"

"Hmm apa"

"Lu ngapain di sini"

"Mau cari orang..gua pergi dulu ya bye"

"Sepenting apa dia sampai lu cari dia"

"Denisa gua lagi gamau di ganggu dan gua gamau ganggu lu dulu jadi saling mengerti aja ok"

"Lu kenapa mangkin gua diamin semangkin lu jauh sama gua..lu benci sama gua apa gimana"

"Gua gak pernah benci lu dan gak akan bisa benci lu jadi lu jangan terlalu banyak mikir gak-gak tentang gua..ok"

"Terus lu sekarang mau ke mana"

"Gua mau cari orang (ketemu bimo) bentar ya kita ngomong nanti ok"

***

Vito mengejar bimo setelah itu vito berkata kepada bimo karena penasaran denisa juga mengejar vito dan sesampai di vito dan bimo denisa mendengar ucapan vito...

***

"Lu ngapain ke sini udah bosan hidup"

"Gua mau kasih tau denisa kalau kita saling mencintai"

"Jangan gila ya asli otak lu itu sampah banget tau gak"

"Hmm kenapa sampai sih heran gua..ayolah vito kita udah seharusnya bilang ke orang-orang kalau kita udah pasangan"

"Jangan macam-macam dan jangan buat karrir gua jatuh sebelum lu..gak mau berurusan gua..gua bisa jahat kapanpun kalau gua mau"

"Emang lu tega jahat sama gua"

"Tega banget dan karena lu..gua sama denisa jadi putus senang kan lu...atas keputusan gua sama dia dan gua minta lu jujur sama dia sekarang"

"Bagus dong kalau putus jadi gua gak perlu mengotori tangan gua benar gak"

"Asli lu muka tembok banget ya heran gua..gua gak ngerti lagi sama otak lu yang gak ada isinya itu"

***

Vito pergi dan bimo mengejar vito setelah itu vito pergi dan ada denisa yang sedang menanggis..lalu denisa peluk vito dan denisa berkata...

***

"Maaf ya selama ini gua gatau kalau itu ide bimo tapi..kenapa lu gak bilang ke gua kalau dia ancam lu soal gua"

"Gua gamau lu kenapa-kenapa jadi semua gua lakuin sendiri..maaf gua gak pernah jujur dan bohong sama lu"

"Iya gapapa kok gua ngerti"

"Hmm sekarang masih ada kelas ke kafe ayo kalau udah gak ada"

"Masih ada dan kalau emang lu ada urusan gapapa..lu duluan aja dan gua nanti nyusul"

"Gapapa hari ini gua gak ada rapat kok jadi bisa tungguin lu"

"Oh..ok kalau gitu"

***

Lalu seorang teman denisa bernama roy melihat denisa dan tersenyum langsung menghampiri denisa dan pegang tangan denisa..denisa kaget dan bingung langsung melihat ke arah vito sedangkan vito melihat dengan mata melotot dan roy berkata...

***

"Denisa ayo ke kelas"

"Eh tunggu"

"Iya kenapa ya"

"Lu siapanya denisa"

"Gua calon pasangan denisa"

"Maaf...denisa itu tunangan gua jadi jangan pegang-pegang tunangan gua ok"

"Oh maaf...gua kira denisa masih lajang maaf ya denisa"

"Iya gapapa"

"Denisa gua antar ke kelas ya"

"Gakusah gapapa gua bisa sendiri kok makasih ya vito..kalau lapar ke kantin aja di kantin banyak makanan enak kalau lu mau makan"

"Ok nanti gua ke kantin lu..selamat belajar ya sayang yang benar belajarnya jangan main-main ya dan tetap bahagia ok"

"Ok sayang...makasih ya sayang yaudah gua ke kelas ya..jangan bosan-bosan ok bye"

"Bye"

***

Denisa ke kelas dan setelah itu vito masuk ke mobil dan vito telepon bimo dan vito berkata...

***

"Jangan pernah lagi lu ganggu denisa..sampai lu berani ganggu dia abis lu kena gua"

"Gua gak takut sama lu vito..buat apa gua takut sama lu kita sama-sama cowo jadi gak ada yang perlu ditakutin"

"Najis muka tembok tau gak lu..gila ya kok bisa gua temanan sama orang najis kayak lu"

"Lu tunggu aja tanggal main kita ok"

***

Denisa hanya diam dan termenung memikirkan sebenarnya dia dengan vito udah baikan apa belum..setelah itu kelas terasa membosankan dan pengen berduaan dengan vito..sedangkan roy memikirkan apa benar kalau denisa udah ada tunangan walau bagaimanapun..tunanganya lebih mapan dan tajir daripada dirinya sendiri apa denisa memilih orang dari penampilan dan materi tapi kenapa gua gak liat denisa seperti itu ya dan akhirnya roy fokus ke depan dan gak lama linda menyengol denisa dan berkata kepada denisa