Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 48 - 48 pria baik

Chapter 48 - 48 pria baik

"Vito"

"Hmm"

"Lu kenapa"

"Gapapa..suka aja liat muka lu..oh iya ini kopinya"

"Makasih vito"

"Iya sama-sama ayo berangkat"

"(Mencium pipi vito)Makasih ya selalu beliin kopi...gua senang banget"

"Iya gua juga senang kok beliin lu..yaudah kita jalan ya"

"Ok"

***

Denisa dan vito pergi ke kampus setelah sampai kampus denisa melihat roy dan vito berkata kepada denisa...

***

"Mau gua temanin gak"

"Gak"

"Kenapa"

"Gapapa kok gua gak takut sama dia..dan kita udah jadi teman"

"Kenapa lu jadi teman sama dia tanpa sepengetahuan gua"

"Hmm emang kenapa..lu cemburu"

"Iya..sedikit"

"Jangan cemburu dong vito (pegang muka vito) kenapa cemburu kan lu tau gua sayangnya sama lu doang"

"Emang iya lu paling pintar..bikin gua percaya lagi sama lu..hmm yaudah gua ikut turun ya"

"Ok"

***

Vito menemani denisa turun dari mobil setelah itu roy tersenyum kepada denisa dan vito lalu denisa pergi ke kelas..setelah itu vito masuk ke mobil dan ke kantor...

***

"Selamat pagi pak..ini jadwal pak vito"

"Iya taro aja di meja saya...terimakasih"

***

Hp vito bunyi dari denisa..dan vito sangat senang..setelah itu membalas pesan denisa..

***

"Hi sayang"

"Hi..lagi apa..gua ganggu ya vito"

"Gak kok..lagi cek kerjaan aja ada apa"

"Kerjaanya udah selesai ya..udah gua kirim ke email"

"Ok sayang..makasih ya"

"Iyaudah kalau gitu gua kelas dulu ya..bye"

"Bye..semangat kuliahnya"

"Iya semangat juga ya kerjanya..bye"

***

Vito dan denisa mengakhiri pesan mereka setelah itu kembali ke kegiatan masing-masing linda senyum kepada denisa dan berkata...

***

"Itu pacar lu ya denisa"

"Iya kenapa linda"

"Ganteng ya..ketemu di mana yang kayak gitu..mau juga"

"Apasih linda..bisa aja lu..yah ketemu lah di tempat kerja gitu"

"Oo lu kerja sama dia"

"Gak..kan gua gaboleh kerja"

"Oo kenapa...gua gatau kalau lu gaboleh kerja"

"Gua kan mahasiswa beasiswa..jadi gaboleh kerja takutnya nanti nilai gua turun..gitu panjang ceritanya"

"Ooo gua baru tau lu beasiswa..berarti lu pintar banget dong ya"

"Gak juga..semua manusia pintar kok asal mau berusaha menurut gua..lu juga pintar kok"

"Masa...makasih denisa"

"Iya sama-sama"

***

Denisa dan linda mengakhiri pembicaraan mereka setelah itu denisa berpikir kenapa linda menanyakan hal-hal yang sangat sensitif kepada dirinya padahal itu pertanyaan yang gaboleh di tanya..untuk menghargai linda terpaksa denisa jawab..kelas selesai ada sari lalu denisa lari dan peluk sari sambil berkata...

***

"Sari..aa kangen ke mana aja sih lu..sombong ya sama gua"

"Bukannya kebalik..lu kali yang sombong bukan gua"

"Udah ah ke kantin ayo..lapar ada yang mau gua ngomongin sama lu"

"Ok..ayo"

"Udah sih cemberut terus gak capek apa cemberut mulu lu"

"Hmm lebih capek sama lu sih"

"Kenapa sih..gua aja gatau lu kenapa sama gua"

"Lu berubah tau..lu gak berasa apa"

"Hmm..berubah gimana"

"Iya semenjak ada teman baru lu..lu jadi lupa sama gua"

"Gaklah perasaan lu aja kali"

"Hmm emang iya"

"Udah daripada marah gua beliin makanan gimana..gua traktir sepuasanya"

"Ok..bebas gua pilih ya"

"Iya bebas"

***

Sari mulai sibuk dengan memesan makanan dan setelah itu denisa berpikir kapan waktu yang tepat untuk ngomong sama denisa..setelah itu sari berkata kepada denisa...

***

"Kenapa bengong mulu heran"

"Ha..emang gua bengong ya..maaf"

"Iya lu bengong ada apa sih...gua bercanda doang kok apa lu marah gua pesan banyak makanan"

"Gak kok..gua gak marah soal itu"

"Hmm jangan bilang vito lagi..capek gua sama dia apalagi yang sekarang dia lakukan"

"Bukan dia juga kok"

"Lalu apa"

"Linda"

"Kenapa linda nyari masalah apa dia sama lu"

"Gak sih dia cuman kayak ngomong kalau gua enak punya pasangan seperti vito..tapi gua gak ngerti maksud dia apa"

"Iya dia irilah sama lu mau gimana lagi..namanya nasib orang mana kita tau ya kan..bukan kita yang minta mau gimana jodoh kita"

"Iya benar sih..yah gua mencoba gamau memikirkan soal dia tapi kenapa jadi kepikiran ya..aneh banget gua"

"Udah cuekin aja soal dia..yang penting dia gak merugikan lu..ok"

"Hmm..ok yaudah deh kalau gitu ayo makan..makanan udah datang"

"Ok..ayo"

***

Denisa dan sari makan setelah itu ada orang yang mengetuk pintu vito..pada hari ini vito gamau di ganggu dan vito menerima tamu lalu vito bingung siapa tamunya..akhirnya tamunya masuk dan vito kaget lalu tamu berkata...

***

"Vito sayang"

"Eh..lu kenapa bisa masuk kan gua udah bilang ke petugas keamanan lu gaboleh masuk"

"Gua selalu punya akses untuk diri lu kok vito..oh iya ini gua bawain makanan"

"Buang makanan lu atau jauhi dari gua"

"Kok lu jahat sih gak menghargai kerja keras gua..kan gua udah buat capek-capek vito"

"Emang ada yang suruh lu capek-capek buatin gua..gua udah makan lagian jadi gak perlu repot-repot"

"Dari siapa...denis ya"

"Bukan urusan lu dari siapa"

"Iya jelas urusan gua..karena gua sayang sama lu..gimana sih lu"

"Gua gak pernah peduli dengan rasa sayang lu ke gua..karena sia-sia aja dan cuman membuang waktu jadi jangan pernah berpikir untuk mencintai orang yang gak pernah angap lu ada"

"Gua tau kok..lu selalu baik sama gua dan gua juga paham maksud lu baik jadi gua gak peduli sama gua hanya lu gamau kasih tau gua aja kan"

"Diam...berisik ganggu orang kerja banget keluar sanah..gua gamau berdebat sama lu kerjaan gua banyak"

"Iyaudah gua diam..dan gua bantu"

"Gamau gak perlu jadi gua sendiri udah cukup"

"Iyaudah gua diam..dan melihat lu"

"Gak juga pergi sanah..mumpung gua baik"

"Ini gua beliin kopi"

"Gua gak suka kopi itu"

"Ini kopi kesukaan lu loh"

"Gua punya duit untuk beli jadi lu gak perlu beliin gua"

***

Hp vito bunyi dari denisa karena udah jam makan siang vito pergi dan di tahan bimo..lalu bimo langsung peluk vito dan vito melawan setelah itu bimo berkata kepada vito...

***

"Mau ke mana"

"Bukan urusan lu..gua mau ke mana"

"Gua kangen lu nanti"

"Sejak kapan gua peduli lu kangen (sikut) awas"

***

Vito pergi dari hadapan bimo..setelah itu berbicara dengan petugas keamanan dan setelah itu vito pergi ke kampus denisa dan menjemput denisa..lalu denisa masuk ke mobil vito dan vito mencuekan denisa dan denisa hanya peluk vito dan vito kaget melihat siapa yang peluk..ternyata denisa dan vito senyum dan membalas pelukan denisa dan denisa berkata...