"Kenapa kok liatin gua kayak gitu"
"Emang kenapa gaboleh"
"Boleh tapi gua aneh aja liat lu kayak gitu ke gua"
"Aneh kenapa"
"Gapapa aneh aja dan gua sedikit risih"
"Jahat banget sama calon suami sendiri begitu"
"Iya maaf hidup gua emang terlalu jujur...maaf ya"
"Iyaudah gapapa kok gua menghargai itu tenang aja..dan jangan merasa bersalah juga"
"Makasih ya lu selalu baik sama gua"
"Emang gua gabisa jahat sama lu"
"Hmm baguslah kalau gitu"
***
Hp denisa bunyi dari mamanya dan setelah itu denisa permisi dari hadapan vito dan mengangkat telepon dari mamanya...
***
"Halo ma..kenapa ma"
"Kamu lagi dimana sayang"
"Lagi sama vito ma..kenapa ma"
"Oo iyaudah gapapa selamat bersenang-senang sayang"
"Iya ma..bye ma"
"Bye sayang"
***
Denisa kembali ke hadapan vito dan tersenyum kepada vito lalu vito berkata...
***
"Mama ya"
"Iya kok tau"
"Gak mungkin cowo tadi kan..cowo tadi siapa namanya"
"Oh roy..kenapa"
"Dia satu kelas sama lu"
"Iya...kenapa"
"Gapapa orangnya aneh menurut gua dan gua bingung kenapa dia begitu"
"Hmm aneh gimana"
"Iya dia kayak nempel terus sama lu kayak perangko dia kenapa sih..kelainan apa gimana"
"Gak kok dia emang gitu anaknya baik ke semua orang..emang kenapa"
"Gapapa tapi gua liat dia lebih baik ke lu daripada ke oranglain"
"Hmm...lu cemburu"
"Iya gua cemburu..gua gak suka cewe gua sama cowo lain"
"Kan dia cuman teman masa lu gak suka"
"Iya karena dia teman lu..gua harus tahan"
"Vito (pegang tangan) mau siapapun gua..gua akan sayang lu jadi lu gak usah berpikir gak-gak ok"
"Hmm iya sih benar tapi kadang gua sedih aja"
"Hmm sedih kenapa"
"Iya lu seketika berubah gitu kalau ngomong tentang roy"
"Ga kok sama aja..kan gua emang gak ada hati sama roy"
"Hmm jangan ya nangis gua kalau lu ada hati sama dia"
"Iya gatau sih kata orang sih..yang selalu ada akan kalah sama yang setia"
"Kok gitu sih..jadi maksud lu"
"Gak-gak bercanda kok..udah ayo makan"
***
Denisa dan vito makan bersama setelah itu vito mau marah gak jadi...karena denisa selalu tau cara menghibur dirinya setelah selesai makan mereka berdua jalan di pantai dan muka denisa sangat murung dan vito berkata...
***
"Kenapa sedih aja"
"Hmm cuman kepikiran soal sari aja"
"Sari..kenapa dia"
"Iya dia hari ini aneh banget..gua kirim pesan gak di balas..telepon juga gak angkat kenapa ya"
"Perasaan lu aja kali nanti juga dia balas pesan lu sabar"
"Iya kali ya...yaudah deh kalau gitu"
"Hmm iya harus sabar kalau gak sabar kan gak keliatan hasilnya...benar kan"
"Hmm iya benar sih yaudahlah kalau gitu..pulang ayo udah malam besok lu kerja dan gua kuliah pagi"
"Ok..ayo"
***
Denisa dan vito memutuskan untuk pulang setelah di dalam mobil denisa berkata kepada vito...
***
"Mau ngemil"
"Serius tadi kita udah makan...dikit sih yaudah ayo mau apa"
"Mfd biasa"
"Hmm dasar cewe suka makan cepat saji..gak ada yang lain"
"Gak ada dan cuman mau itu"
"Ok"
***
Denisa dan vito pergi langsung ke mfd karena mereka mau membeli pesanan mereka yang seperti biasa setelah itu vito melihat ke arah denisa setelah selesai bayar dan mengambil makanan..muka denisa sangat senang setelah itu vito berkata kepada denisa...
***
"Senang banget ya makan itu"
"Senang banget"
"Kenapa emang"
"Gatau senang aja..emang perlu alasan"
"Iya berarti lu sayang..sama gua gak ada alasan juga"
"Gak ada..karena yang namanya sayang kalau ada alasanya gak beneran sayang..berarti ada tujuan paham"
"Ok..paham"
"Udah makan..lapar"
***
Vito hanya senyum dan melihat denisa dan ikut makan..setelah itu bimo memikirkan vito yang udah gak peduli sama dia dan tiba-tiba gak perhatiaan lagi..itu yang membuat bimo semangkin kesal dengan denisa dan ingin membalaskan dendamnya kepada denisa..setelah itu bimo memberi pesan ancaman kepada denisa..tapi denisa gak peduli dan juga untuk vito lalu vito langsung telepon bimo dan berkata...
***
"Lu mau apa sih sebenarnya"
"Gua mau lu..jelas singkat dan padat apalagi"
"Gua gamau sama lu paham gak"
"Hmm kenapa gamau..selama ini perhatiin lu ke gua itu apa"
"Perhatiin itu hanya antar teman dan gak lebih kalau lu mengharapkan yang lain..bukan urusan gua"
"Jadi lu cuman buat gua bawa perasaan aja terus lu tinggal gitu"
"Gua gak merasa gitu..tapi kalau lu merasa gitu ya mau gimana lagi kan..semua hak lu bukan hak gua"
"Lu jahat..tega sama gua dasar egois"
"Terserah"
***
Bimo langsung mematikan telepon vito...denisa yang mendengar itu jadi merasa najis dan vito melihat muka denisa yang seperti menghina orang vito berkata...
***
"Kenapa mukanya gitu..lucu tau"
"Najis gua dengar dia ngomong drama banget jadi orang"
"Iya begitulah dia mau gimana lagi..hanya bisa sabar aja sama dia"
"Iya sih benar..sabar kayaknya udah kunci banget ya mau gimana lagi"
"Iya habis dia nya begitu di atur susah jadi bingung dia mau gimana...gitu"
"Dia bukan susah di atur..emang anaknya keras kepala dan benar kata lu dia itu drama"
"Kok bisa sih lu betah temanan sama orang drama kayak dia kalau gua udah ogah banget kali"
"Iya mau gimana..adanya begitu gak bisa minta atau pesan juga kan mau teman yang gimana"
"Hmm iya sih benar cepat ayo makannya..setelah itu pulang mau tidur capek banget tugas gua..juga banyak"
"Kok gak bilang..kalau bilang kan kita lebih cepat pulangnya"
"Emang gua malas pulang aja"
"Loh emang kenapa"
"Gatau malas aja"
"Iyaudah kalau gitu"
***
Denisa dan vito selesai makan dan akhirnya mereka pulang kerumah setelah pulang kerumah denisa langsung masuk kerumah dan vito hanya senyum kepada denisa..setelah itu vito pergi pulang kerumah..sedangkan bimo lagi memikirkan cara agar vito peduli denganya setelah itu bimo memikirkan cara dan ketemu lalu bimo langsung telepon vito..tapi vito gak peduli setelah itu sari masih diam dan mencuekan pesan denisa..dan denisa bingung ada apa dengan sari apa ada yang terjadi sesuatu dengan dirinya..setelah itu sari dan denisa hanya diam-diaman dan tidak membalas pesan satu sama lain..setelah itu linda mengirim pesan ke denisa dan denisa sangat senang karena linda peduli dengan denisa dan gak lama roy juga mengirim pesan kepada denisa..roy berkata kepada denisa...